Sejarah Pagar Nusa yang Didirikan oleh Nahdlatul Ulama

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
28 Desember 2023 22:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Pagar Nusa yang Didirikan oleh Nahdlatul Ulama
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Pagar Nusa merupakan salah satu pengetahuan dalam mengenal sebuah kelompok seni bela diri pencak silat yang diprakarsai oleh Nahdlatul Ulama (NU).
ADVERTISEMENT
Pendirian organisasi ini telah membawa cerita panjang tentang perjuangan untuk melestarikan dan mengembangkan ilmu bela diri di kalangan pesantren.

Sejarah Pagar Nusa yang Didirikan oleh Ulama NU

ilustrasi Pagar Nusa (Unsplash)
Kehadiran Pagar Nusa tidak sekadar sebuah organisasi seni bela diri, melainkan hasil dari kegelisahan para kiai atau ulama NU terhadap penurunan pemahaman pencak silat di lingkungan pesantren.
Lahirnya Pagar Nusa menjadi sebuah gerakan revolusi dalam seni bela diri, selain itu munculnya organisasi ini merupakan respons atas keprihatinan mendalam akan melemahnya pengetahuan tentang pencak silat di kalangan pesantren.
Berikut ini berbagai aspek penting dari Pagar Nusa sebagai organisasi bela diri yang lahir di kalangan pesantren:

1. Berdiri pada 1986

Tepat pada tahun 1986, di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Pagar Nusa mulai berkembang sebagai sebuah wadah yang berupaya memperjuangkan pemahaman yang kuat akan ilmu bela diri.
ADVERTISEMENT

2. Para Perintis

Dikutip dari situs kominfo.jatim.go.id, KH Suharbillah merupakan salah satu tokoh pendiri Pagar Nusa dan menjadi inisiator utama.
Pada tahun 1985, dia mendatangi KH Mustofa Bisri di Rembang untuk mengungkapkan keinginan para pendekar dalam membentuk organisasi.
Mereka kemudian bersama-sama bertemu dengan KH Agus Maksum Jauhari dari Pesantren Lirboyo Kediri yang telah dikenal luas dalam bidang bela diri.

3. Revolusi Nama

Dalam proses perkembangannya, nama organisasi ini awalnya dikenal sebagai Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU), kemudian berubah menjadi PSNU.
Usulan nama "Pagar Nusa" diajukan oleh KH Anas Thohir, Ketua PWNU Jawa Timur, berdasarkan saran dari KH Mujib Ridlwan, putra dari pencipta lambang NU, KH Ridlwan Abdullah.

4. Filosofi Lambang dan Slogan

KH Suharbillah mempersembahkan desain lambang bagi Pagar Nusa yang menggambarkan segi lima dengan latar belakang hijau dan gambar bola dunia di tengahnya.
ADVERTISEMENT
Lambang ini mengusung kalimat "Laa ghaliba illa billah," menandakan keyakinan bahwa kemenangan datang dari pertolongan Allah.
Selain itu, terdapat bintang sembilan dan trisula yang menjadi simbol dari seni bela diri pencak silat.
Dalam mengenal sejarah Pagar Nusa siapa saja dapat memahami bahwa kiprah organisasi ini menjadi bukti nyata perjuangan memelihara dan memajukan ilmu bela diri di lingkungan pesantren, serta menerangi jejak sejarah pencak silat di Indonesia.