Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Sejarah Pariwisata di Indonesia dan Perkembangannya hingga Kini
29 Maret 2025 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah pariwisata di Indonesia memiliki perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, Indonesia telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan sejak berabad-abad lalu.
Mengutip dari buku Pariwisata dalam Bingkai, Loso Judijanto dkk, (2024:3), pariwisata adalah salah satu industri yang mempunyai peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara, serta berkontribusi signifikan terhadap pengembangan budaya dan lingkungan.
Sejarah Pariwisata di Indonesia
Sejarah pariwisata di Indonesia telah berkembang sejak zaman kuno hingga era modern.
Mengutip dari buku Pengantar Pariwisata, Putu Eka W. dkk, (2021:17), sejak zaman kuno, kebiasaan melakukan perjalanan telah ada di Nusantara.
Dalam tradisi Kerajaan Mataram, raja atau penguasa daerah diwajibkan melakukan unjuk kesetiaan kepada keraton dua kali setiap tahunnya dengan mengajak para pejabat, pekerja yang mengangkut logistik, dan barang persembahan untuk raja.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah, pariwisata di Indonesia berkembang dipengaruhi oleh faktor politik, sosial, dan budaya masyarakat. Sejarah pariwisata Indonesia terbagi dalam 3 periode utama yaitu:
1. Pariwisata Indonesia Masa Penjajahan Belanda
Kegiatan kepariwisataan dimulai dengan penjelajahan yang dilakukan pejabat pemerintah, misionaris atau pengusaha perkebunan di daerah pedalaman.
Resmi dimulai pada tahun 1910-1912 dengan berdirinya Vereeneging Toeristen Verkeer (VTV), yang merupakan suatu biro wisata pada masa itu. Hotel mulai dibangun sejak abad ke-19 di Batavia, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya.
Pada abad ke-20, perkembangan transportasi memperluas jaringan hotel ke daerah wisata seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bogor. Pariwisata meningkat, tetapi masih terbatas bagi kalangan elite Eropa.
2. Pariwisata Indonesia Masa Pendudukan Jepang
Pariwisata di Indonesia mengalami kehancuran total. Kondisi ekonomi sulit, kelangkaan kebutuhan pokok, tidak memungkinkan orang untuk berwisata. Dan kunjungan wisatawan mancanegara dapat dikatakan tidak ada.
ADVERTISEMENT
Banyak fasilitas wisata terbengkalai, sementara hotel dan infrastruktur diambil alih untuk kepentingan militer Jepang. Akibatnya, dunia pariwisata Nusantara mati selama periode ini.
3. Pariwisata Indonesia Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka, pariwisata mulai bangkit kembali. Pada 1946, dibentuk Badan Pusat Hotel Negara, organisasi perhotelan pertama di Indonesia.
Tahun 1947, pemerintah menghidupkan kembali sektor industri, termasuk pariwisata, dengan mendirikan Hotel National and Tourism untuk mengelola hotel-hotel bekas kolonial.
Pada 1952, pemerintah membentuk Panitia Interdepartemental Urusan Turisme untuk membuka kembali Indonesia sebagai tujuan wisata.
Pada dekade 1980-an dan 1990-an, pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan munculnya Bali sebagai destinasi wisata dunia. Pemerintah mulai mempromosikan pariwisata secara aktif.
Dengan perkembangan teknologi dan internet, pariwisata Indonesia saat ini semakin berkembang. Platform digital, seperti media sosial, dan layanan pemesanan daring membantu meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun internasional.
ADVERTISEMENT
Dari sejarah pariwisata di Indonesia ini, menunjukkan bahwa bagaimana sektor ini terus berkembang seiring dengan perubahan zaman, dari masa penjajahan belanda hingga saat ini. (Idaftrn)