Sejarah Pemberontakan PKI Madiun pada 1948 dan Tujuannya

Ilustrasi pemberontakan PKI Madiun. Sumber: Leon Huang/pexels.com

Pemberontakan PKI Madiun berlangsung pada 18 September 1948. Adapun tujuan pemberontakan PKI Madiun adalah untuk meruntuhkan pemerintahan Indonesia serta mengganti landasan negaranya.

Kamal dalam Gatot Subroto: Peran dalam Penumpasan Pemberontakan PKO di Madiun Tahun 1948 menyebutkan bahwa pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 1948.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai sejarah pemberontakan PKI Madiun, simak selengkapnya dalam tulisan ini.

Sejarah Pemberontakan PKI Madiun

Ilustrasi pemberontakan PKI Madiun. Sumber: Paul G/pexels.com

Sejarah pemberontakan PKI Madiun berawal dari jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin. Hal itu terjadi akibat persetujuan mengenai Perjanjian Renville, karena merugikan Republik Indonesia.

Sebab, Perjanjian Renville tersebut hanya membuat Belanda mengakui Indonesia yang terdiri dari Yogyakarta, Jawa Tengah, serta Sumatera saja. Alhasil, Kabinet Amir Syarifuddin pun lengser dan diganti oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Selanjutnya, Amir Syarifuddin tidak setuju dengan Kabinet Hatta, sehingga dirinya membentuk Front Demokrasi Rakyat atau FDR tanggal 28 Juni 1948. Organisasi FDR tersebut merupakan pemersatu sosialis kiri serta komunis, misalnya PSI, PKI, PBI, Pesindo, hingga Sarekat Buruh Perkebunan Indonesia.

Namun, dalam perkembangannya, FDR menjadi organisasi ilegal dan diisi oleh buruh serta militer dengan haluan komunis tidak terlatih. Kondisi tersebut semakin memanas saat ada isu RERA untuk mengurangi total anggota militer.

Selanjutnya, Musso yang sebelumnya menempuh pendidikan di Uni Soviet pun kembali ke Indonesia, lalu menjadi bagian Amir Syarifuddin. Mereka melakukan propaganda di wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah demi menyebarkan ideologi komunis.

Pada bulan September 1948, golongan sayap kiri serta pemerintah mulai melakukan aksi penculikan dan Madiun menjadi daerah terakhir FDR. Akhirnya, pada 18 September 1948, terjadi pertempuran PKI Madiun.

Sebagai respons, Presiden Soekarno menyebutkan bahwa pemberontakan PKI Madiun adalah upaya untuk mendirikan Negara Republik Indonesia Soviet.

Akhirnya, pada 19 September 1948, Musso mengumumkan perang melawan Indonesia, lalu menuduh Soekarno serta Mohammad Hatta sebagai pengedar romusha serta budak imperialisme Amerika.

Tujuan Pemberontakan PKI Madiun

Pemberontakan PKI Madiun mempunyai sejumlah tujuan, antara lain:

Demikian sejumlah informasi penting berkaitan dengan sejarah pemberontakan PKI Madiun dan tujuannya. [ENF]