Konten dari Pengguna

Sejarah Pemilu di Indonesia secara Singkat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 November 2024 4:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Pemilu di Indonesia, Foto: Unsplash/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Pemilu di Indonesia, Foto: Unsplash/Getty Images
ADVERTISEMENT
Sejarah pemilu di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang demokrasi di negeri ini, dimulai dari pemilu pertama pada tahun 1955.
ADVERTISEMENT
Hanya satu dekade setelah kemerdekaan, Indonesia mengadakan pemilihan umum sebagai bentuk nyata hak politik rakyat untuk memilih wakil-wakil mereka di parlemen.
Dari masa demokrasi parlementer hingga era Orde Baru, sistem dan mekanisme pemilu mengalami berbagai perubahan sesuai dengan dinamika politik dan sosial pada setiap masa.

Sejarah Pemilu di Indonesia

Ilustrasi Sejarah Pemilu di Indonesia, Foto: Unsplash/Glen Noble
Dikutip dari laman uci.ac.id, pemilu di Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perkembangan demokrasi di negeri ini. Sejarah pemilu di Indonesia mencatat berbagai fase perubahan dan dinamika politik yang membawa bangsa ini menuju demokrasi yang lebih terbuka.
Pemilu pertama di Indonesia digelar pada tahun 1955, tak lama setelah kemerdekaan. Pemilu ini dilaksanakan dua kali, yakni untuk memilih anggota DPR pada 29 September 1955 dan untuk memilih anggota Konstituante pada 15 Desember 1955.
ADVERTISEMENT
Pemilu pertama ini menjadi pedoman bagi pelaksanaan pemilu pada tahun-tahun berikutnya. Namun, pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan Konstituante dan mengembalikan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Pemilu kedua yang semestinya digelar pada tahun 1958, baru terlaksana pada 1971 karena situasi keamanan yang tidak mendukung. Pemilu ini diikuti oleh 10 partai politik dan 1 organisasi masyarakat, dengan Golkar keluar sebagai peraih suara terbanyak.
Selanjutnya, selama era Orde Baru, pemilu diadakan secara berkala setiap lima tahun, namun hasil pemilu pada masa ini cenderung memantapkan posisi pemerintahan Presiden Soeharto.
Pemilu dilakukan enam kali di bawah kepemimpinannya, tetapi pemilihan presiden masih dilakukan melalui Sidang Umum MPR.
Setelah jatuhnya Soeharto pada 1998, pemilu reformasi pertama diadakan pada 7 Juni 1999. Pemilu ini diikuti oleh 48 partai politik, dengan PDI-P sebagai peraih suara terbanyak.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang MPR, Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden bersama wakilnya, Megawati Soekarnoputri.
Kemudian pada tahun 2004, Indonesia menggelar pemilu langsung pertama untuk memilih presiden, menghasilkan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden bersama Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
Pemilu 2009, 2014, dan 2019 menandai semakin mantapnya sistem demokrasi di Indonesia. Pemilu tahun 2019 bahkan diadakan serentak untuk memilih anggota legislatif dan presiden, menjadikannya pemilu terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Indonesia.
Hasilnya, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Sejarah pemilu di Indonesia menggambarkan perjalanan panjang bangsa ini dalam mewujudkan pemilu yang lebih transparan, adil, dan inklusif bagi seluruh rakyat. (DANI)
ADVERTISEMENT