Konten dari Pengguna

Sejarah Penemuan Fosil Pithecanthropus Erectus

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
2 November 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah penemuan fosil Pithecanthropus Erectus, Pexels/Felipe Hueb
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah penemuan fosil Pithecanthropus Erectus, Pexels/Felipe Hueb
ADVERTISEMENT
Sejarah penemuan fosil Pithecanthropus erectus adalah sebuah materi yang berkaitan dengan masa pra sejarah di Indonesia. Pithecanthropus erectus adalah salah satu jenis manusia purba yang dikenal juga sebagai Homo erectus.
ADVERTISEMENT
Homo erectus dianggap sebagai salah satu nenek moyang manusia modern. Manusia purba satu ini memiliki ciri-ciri tubuh yang lebih tegak, ukuran otak yang lebih besar dibandingkan spesies sebelumnya, dan kemampuan menggunakan alat sederhana.

Sejarah Penemuan Fosil Pithecanthropus Erectus

Sejarah penemuan fosil Pithecanthropus Erectus, Pexels/Ahmed Adly
Terdapat berbagai peristiwa dalam sejarah penemuan penemuan fosil Pithecanthropus erectus. Inilah sejarah penemuan fosil Pithecanthropus erectus di Indonesia berdasarkan situs web humanorigins.
Penemuan fosil Pithecanthropus erectus merupakan salah satu peristiwa penting dalam studi evolusi manusia. Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan oleh seorang dokter sekaligus peneliti asal Belanda yang bernama Eugène Dubois.
Fosil pithecanthropus erectus yang merupakan fosil manusia pertama di indonesia ditemukan di daerah tepi Sungai Bengawan Solo, Jawa Timur. Fosil ini ditemukan pada awal abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Dubois termotivasi oleh teori bahwa manusia purba mungkin berasal dari wilayah tropis di Asia. Setelah menggali selama bertahun-tahun, ia akhirnya menemukan bagian tulang tengkorak dan tulang paha yang menunjukkan karakteristik manusia purba.
Fosil Pithecanthropus erectus ditemukan di lapisan tanah yang dikenal sebagai Formasi Pucangan di situs Trinil, di tepi Sungai Bengawan Solo.
Formasi ini adalah salah satu lapisan geologis yang berusia sekitar 1,5 sampai 1 juta tahun yang lalu di periode Pleistosen Awal.
Lapisan ini mengandung sedimen vulkanik dan material yang berasal dari aktivitas gunung berapi purba. Material ini membantu mengawetkan fosil manusia purba dan hewan-hewan lainnya.
Lapisan Formasi Pucangan menunjukkan bahwa area tersebut dahulu merupakan lingkungan yang kaya akan sumber daya. Oleh karena itu sangat cocok untuk kehidupan manusia purba.
ADVERTISEMENT
Formasi Pucangan menjadi salah satu hal penting dalam studi arkeologi dan paleontologi. Hal ini disebabkan karena banyak penemuan fosil di Asia yang ditemukan di lapisan ini, termasuk fosil Homo erectus lain di situs-situs sekitar Sangiran.
Fosil ini kemudian dinamai Pithecanthropus erectus, yang berarti "manusia kera yang berjalan tegak." Penemuan ini menunjukkan adanya bentuk manusia yang lebih primitif yang hidup jutaan tahun yang lalu.
Fosil pithecanthropus erectus yang merupakan fosil manusia pertama di indonesia ditemukan di daerah Trinil, Jawa Timur pada lapisan Formasi Pucangan. Sejak itu, fosil-fosil tambahan dari Homo erectus juga ditemukan di wilayah Jawa. (Fia)