Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia yang Berlangsung Ratusan Tahun
24 April 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah penjajahan Belanda di Indonesia menjadi hal menarik untuk dibahas. Pasalnya, penjajahan yang dilakukan memakan waktu yang tidak sebentar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia, ada banyak dampak dari penjajahan Belanda, mulai dari kosa kata bahasa sampai arsitektur yang mengikuti gaya arsitektur Belanda.
Lantas, bagaimana sejarah penjajahan Belanda di Indonesia?
Sejarah Awal Penjajahan
Penjajahan tidak langsung dimulai saat orang Belanda pertama kali datang ke Nusantara pada abad ke-16. Adanya penjajahan dilakukan karena proses ekspansi politik yang lama, bertahap, serta berlangsung berabad-abad.
Pada abad ke-18, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) menjadikan dirinya sebagai kekuatan politik dan ekonomi di pulau Jawa setelah Kesultanan Mataram runtuh.
Perusahaan tersebut merupakan kekuatan utama sejak awal 1600-an di Asia. Namun, ketika menginjak abad ke-18, mereka lebih berfokus untuk berkecimpung dalam politik di Jawa agar lebih berkuasa.
ADVERTISEMENT
Tapi, manajemen buruk serta persaingan dengan Inggris membuat VOC runtuh pada akhir abad ke-18. Hingga pada 1796, VOC bangkrut dan dinasionalisasi pemerintah Belanda.
Dampaknya, aset VOC jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1800-an dan dipindah ke Inggis saat Prancis menduduki Belanda.
Arsitek Pemerintah Kolonial Belanda
Ada dua nama arsitek Kolonial Belanda di Indonesia.
Pertama, Herman Willem Daendels, yaitu Gubernur Jenderal saat Belanda dikuasai Prancis pada 1808-1811. Kedua, Stamford Raffles saat Jawa dikuasai Inggris pada 1811-1816.
Daendels mengatur pemerintah kolonial pusat serta daerah. Ia membagi Pulau Jawa menjadi beberapa distrik yang dipimpin residen Eropa dengan tanggung jawab langsung kepada Gubernur Jenderal Batavia mengenai hukum hingga organisasi pertanian.
Kemudian, Raffles meneruskan kepemimpinan Daendels dengan mereformasi polisi, sistem administrasi, dan pengadilan di Jawa. Ia juga memperkenalkan sistem pajak tanah.
ADVERTISEMENT
Pajak tanah tersebut berarti para petani di Jawa harus menyetor pajak sebanyak dua perlima dari hasil panen tahunan kepada pihak yang berwenang.
Raffles adalah sosok yang sangat menyukai budaya maupun bahasa Jawa. Hal ini ia buktikan dengan menerbitkan sebuah buku berjudul The History of Java pada 1817.
Nah, itu dia sekilas mengenai sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.(LAU)