Konten dari Pengguna

Sejarah Perang Aceh dari Penyebab hingga Akhir Peperangan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Februari 2024 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah perang aceh. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah perang aceh. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Perang Aceh termasuk salah satu peristiwa besar yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Oleh karena itu, sejarah perang Aceh dari penyebab hingga akhir peperangan perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu pengetahuan Sosial karya Waluyo, Perang Aceh menjadi salah satu bentuk perlawanan rakyat Aceh terhadap pemerintah kolonial Belanda pada 1873-1912.
Pada artikel ini, akan menjelaskan sejarah perang Aceh dari penyebab hingga akhir peperangan.

Sejarah Perang Aceh

Ilustrasi sejarah perang aceh. Sumber: pixabay
Belanda sudah berusaha menanamkan kekuasaannya di Aceh sejak abad ke 17 karena Aceh termasuk pusat perdagangan yang rama. Selain itu, di Aceh terdapat banyak kekayaan alam, seperti lada, hasil tambang, serta hasil hutan melimpah.
Namun hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan Belanda, ternyata rakyat Aceh menunjukkan segala upaya untuk mempertahankan kedaulatannya.
Belanda akhirnya mengumumkan perang terhadap rakyat Aceh. Dikiranya mudah dikalahkan, ternyata Aceh mempunyai semangat tinggi untuk mendapatkan Kembali tanah Aceh.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya barisan pemuda dan para pemimpin dari Aceh, perang ini menjadi salah satu perang terberat bagi Belanda.
Perang dimulai pada 5 April 1857, para pejuang Aceh pun mampu memberikan perlawanan sengit.
Belanda menyerang Masjid raya Baiturrahman, dan menembakkan peluru ke penjuru arah Masjid. Akibatnya, masjid mulai terbakar dan pasukan Aceh meninggalkan masjid.
Setelah berhasil menguasai masjid, tanggal 9 Desember 1873 pasukan Belanda mendarat di Pantai Aceh.
Di tanggal 24 Januari 1874, pasukan Belanda menduduki istana. Melihat tambahan pasukan Belanda, pejuang Aceh tidak gentar. Di Aceh Barat peperangan dipimpin oleh Teuku Umar dan istrinya Cut Nyak Dien hingga meluas sampai ke wilayah Meulaboh.
Berbagai kegagalan akhirnya membuat Belanda geram dan menugaskan Dr. Snouck Hurgronje untuk menganalisis kelemahan dari pasukan Aceh yang mengusulkan beberapa cara untuk menaklukkan Aceh, yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Memecah belah persatuan serta kekuatan masyarakat Aceh karena dalam lingkungan masyarakat Aceh terdapat rasa persatuan antara kaum bangsawan, ulama serta rakyat.
Dalam menghadapi para ulama yang fanatik ketika memimpin perlawanan harus dengan kekerasan, yaitu dengan kekuatan bersenjata.
Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan serta keluarganya dengan memberikan kesempatan untuk masuk ke dalam korps pamong praja di pemerintah kolonial.
Perang mulai mereda setelah Cut Nyak Dien berhasil ditangkap lalu diasingkan Belanda sampai akhirnya gugur pada 8 November 1908. Perang selanjutnya dilanjutkan oleh Cut Nyak Meutia bersama Pang Nanggroe.
Akhirnya di bulan Oktober 1910, keduanya gugur lalu perang resmi berakhir secara massal di tahun tersebut.
Demikian penjelasan sejarah perang Aceh dari penyebab hingga akhir peperangan. (ARH)
ADVERTISEMENT