Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda Tahun 1873-1904
16 Juni 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu di antaranya adalah Cut Nyak Dien. Pahlawan Indonesia kelahiran Lampadang, Aceh Besar tersebut melakukan perlawanan dengan menggunakan taktik gerilya dan menghindari kabut asap.
Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda
Indonesia adalah bangsa yang ramah dan mampu menerima segala bentuk perbedaan. Namun, itu bukan berarti bahwa bangsa Indonesia hanya diam ketika mengalami ketidakadilan oleh bangsa lain.
Salah satu bukti bahwa Indonesia tidak tinggal diam saat mengalami ketidakadilan, yaitu keberadaan sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1873.
Mengutip dari buku Ensiklopedia Pahlawan: Semangat Pahlawan Perintis Kemerdekaan Indonesia, Sugiarto (2017: 15), latar belakang perang tersebut adalah keinginan Belanda untuk menguasai daerah Aceh.
Masyarakat Aceh tentu tidak terima dengan keinginan Belanda. Oleh karena itu, banyak dari pemimpin, tokoh, serta rakyat Aceh yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
ADVERTISEMENT
Cut Nyak Dien, Tokoh Perempuan yang Terlibat dalam Perang Aceh
Pada masa penjajahan Belanda, perlawanan dari bangsa Indonesia selalu mempunyai pemimpin. Hal itu terjadi pula pada Perang Aceh yang berlangsung sejak tahun 1873 sampai dengan 1904.
Salah satu tokoh yang terlibat dalam Perang Aceh adalah Cut Nyak Dien. Mengutip dari buku Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial, Tim Pena Cendekia (2007: 123), Cut Nyak Dien berasal dari keluarga bangsawan yang sekaligus merupakan putri dari tokoh masyarakat Nanta.
Ketika melawan Belanda, Cut Nyak Dien menggunakan cara gerilya dan menghindari kepulan asap. Berikut selintas tentang upaya Cut Nyak Dien sebagai tokoh perempuan Aceh dalam melawan Belanda:
1. Gerilya
Cut Nyak Dien melakukan upaya gerilya karena Belanda kurang menguasai Aceh pada malam hari. Kala itu, Cut Nyak Dien selalu menggunakan markas berpindah-pindah ke dalam hutan.
ADVERTISEMENT
2. Menghindari Kepulan Asap
Taktik perlawanan dengan menghindari kepulan asap memiliki tujuan supaya Belanda tidak mengetahui markas perjuangan. Pada masa itu, setiap kepulan asap menandakan daerah tersebut memiliki kehidupan sehingga menjadi sasaran Belanda.
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah Perang Aceh melawan Belanda menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam saat mengalami penjajahan. Adapun salah satu tokoh yang terlibat dalam perang tersebut adalah Cut Nyak Dien. (AA)