Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda Tahun 1873-1904

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Sumber: Unsplash.com/Jonathan Kemper
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Sumber: Unsplash.com/Jonathan Kemper
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Perang Aceh melawan Belanda merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam ketika mengalami penjajahan. Perang yang terjadi pada rentang tahun 1873 sampai dengan tahun 1904 itu melibatkan banyak tokoh pahlawan.
ADVERTISEMENT
Salah satu di antaranya adalah Cut Nyak Dien. Pahlawan Indonesia kelahiran Lampadang, Aceh Besar tersebut melakukan perlawanan dengan menggunakan taktik gerilya dan menghindari kabut asap.

Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda

Ilustrasi Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Sumber: Unsplash.com/Nik Shuliahin 💛💙
Indonesia adalah bangsa yang ramah dan mampu menerima segala bentuk perbedaan. Namun, itu bukan berarti bahwa bangsa Indonesia hanya diam ketika mengalami ketidakadilan oleh bangsa lain.
Salah satu bukti bahwa Indonesia tidak tinggal diam saat mengalami ketidakadilan, yaitu keberadaan sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1873.
Mengutip dari buku Ensiklopedia Pahlawan: Semangat Pahlawan Perintis Kemerdekaan Indonesia, Sugiarto (2017: 15), latar belakang perang tersebut adalah keinginan Belanda untuk menguasai daerah Aceh.
Masyarakat Aceh tentu tidak terima dengan keinginan Belanda. Oleh karena itu, banyak dari pemimpin, tokoh, serta rakyat Aceh yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
ADVERTISEMENT

Cut Nyak Dien, Tokoh Perempuan yang Terlibat dalam Perang Aceh

Ilustrasi Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda. Sumber: Unsplash.com/Andriy Boechko
Pada masa penjajahan Belanda, perlawanan dari bangsa Indonesia selalu mempunyai pemimpin. Hal itu terjadi pula pada Perang Aceh yang berlangsung sejak tahun 1873 sampai dengan 1904.
Salah satu tokoh yang terlibat dalam Perang Aceh adalah Cut Nyak Dien. Mengutip dari buku Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial, Tim Pena Cendekia (2007: 123), Cut Nyak Dien berasal dari keluarga bangsawan yang sekaligus merupakan putri dari tokoh masyarakat Nanta.
Ketika melawan Belanda, Cut Nyak Dien menggunakan cara gerilya dan menghindari kepulan asap. Berikut selintas tentang upaya Cut Nyak Dien sebagai tokoh perempuan Aceh dalam melawan Belanda:

1. Gerilya

Cut Nyak Dien melakukan upaya gerilya karena Belanda kurang menguasai Aceh pada malam hari. Kala itu, Cut Nyak Dien selalu menggunakan markas berpindah-pindah ke dalam hutan.
ADVERTISEMENT

2. Menghindari Kepulan Asap

Taktik perlawanan dengan menghindari kepulan asap memiliki tujuan supaya Belanda tidak mengetahui markas perjuangan. Pada masa itu, setiap kepulan asap menandakan daerah tersebut memiliki kehidupan sehingga menjadi sasaran Belanda.
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah Perang Aceh melawan Belanda menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak tinggal diam saat mengalami penjajahan. Adapun salah satu tokoh yang terlibat dalam perang tersebut adalah Cut Nyak Dien. (AA)