Sejarah Perang Bubat antara Majapahit vs Sunda dan Dampaknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2024 21:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Perang Bubat. Sumber: Djamel Ramdani/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Perang Bubat. Sumber: Djamel Ramdani/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang Bubat adalah peperangan yang terjadi antara pasukan Kerajaan Majapahit melawan keluarga Kerajaan Sunda. Sejarah Perang Bubat berawal dari Raja Hayam Wuruk yang hendak menikah dengan Dyah Pitaloka.
ADVERTISEMENT
Achmad dalam PERANG BUBAT (1279) SAKA Membongkar Fakta Kerajaan Sunda Vs Majapahit menyebutkan bahwa Perang Bubat adalah peperangan besar yang terjadi tahun 1279 antara Kerajaan Majapahit melawan Kerajaan Sunda.
Untuk mengetahui penjelasan seputar sejarah Perang Bubat, simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Sejarah Perang Bubat

Ilustrasi sejarah Perang Bubat. Sumber: Dmitrii Fursov/pexels.com
Sejarah Perang Bubat bermula dari rencana pernikahan politik antara Raja Kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka yang merupakan putri Prabu Linggabuana selaku raja Kerajaan Sunda. Hayam Wuruk mengirimkan surat mengenai tujuannya untuk melamar putrinya.
Linggabuana yang awalnya keberatan dengan lokasi pernikahannya memutuskan tetap berangkat. Rombongannya pun diterima di Pesanggrahan Bubat. Di sisi lain, Gajah Mada yang mempunyai ambisi guna menguasai Kerajaan Sunda untuk memenuhi Sumpah Palapa justru beranggapan jika rombongan tersebut sedang menyerahkan diri.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Gajah Mada meminta Hayam Wuruk agar menerima Dyah Pitaloka Citraresmi bukan sebagai mempelai wanita, tetapi upeti, sehingga menimbulkan perselisihan antara kedua kerajaan. Sebelum Hayam Wuruk memberikan keputusan, Gajah Mada sudah mulai mengerahkan pasukannya menuju Pesanggrahan Bubat sekaligus meminta Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit.
Pihak Kerajaan Sunda memutuskan untuk melawan karena merasa dihina meskipun pasukan yang dibawa berjumlah sedikit. Peperangan yang tidak seimbang ini diperkirakan membuat seluruh rombongan Linggabuana tewas dan menyisakan Dyah Pitaloka. Sayangnya, Dyah Pitaloka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Dampak Perang Bubat

Perang Bubat memberikan dampak signifikan bagi keberlangsungan Kerajaan Majapahit. Adapun sejumlah dampak Perang Bubat adalah:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai sejarah Perang Bubat dan dampaknya. [ENF]