Konten dari Pengguna

Sejarah Perang Saudara Spanyol yang Memunculkan Diktator

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Maret 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IIustrasi Sejarah Perang Saudara Spanyol. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
IIustrasi Sejarah Perang Saudara Spanyol. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Perang Saudara Spanyol menjadi salah satu sejarah yang menyimpan banyak pelajaran penting.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Perang Dunia oleh Richard W dan Kirsten L, pada Juli 1936, Perang Saudara Spanyol terjadi antara pendukung Republik Spanyol dan pendukung fasis Jenderal Francisco Fraco.
Lantas, bagaimana sejarah Perang Saudara Spanyol?

Sejarah Perang Saudara Spanyol

Ilustrasi Sejarah Perang Saudara Spanyol. Sumber: Unsplash
Dalam Perang Dunia I maupun II, ditanggapi Kerajaan Spanyol secara netral. Namun, bentuk pemerintahannya harus dipengaruhi oleh sebuah sejarah kelam berupa perang saudara.
Raja Spanyol Alfonso XIII membuat kebijakan pemilihan umum untuk menentukan bentuk pemerintahan. Akhirnya, pemilihan dimenangkan oleh keinginan kelompok republik liberal.
Setelah pemilihan tersebut, monarki dihapus dan Alfonso pindah ke tempat pengasingannya. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat menghentikan gejolak yang terjadi. Kelompok buruh terorganisasi dan radikal kiri memaksa terjadinya reformasi liberal.
ADVERTISEMENT
Sementara, di sisi lain, aristokrat yang merupakan pemilik gereja, militer, dan tanah bergabung dalam kelompok konservatif yang menentang gerak republik ke kiri. Mereka berhasil memenangkan pemilihan umum pada 1933.
Para perwira militer merasa khawatir apabila pemerintah liberal terus ke arah kiri dan mengubah negara menjadi komunisme. Maka dari itu, mereka bersekongkol merebut kekuasaan.
Walaupun mulanya ragu, Jenderal Francisco Franco, penghancur gerakan kelompok kiri, menerima ajakan tersebut. Serangan direncanakan akan dimulai dari Maroko yang sebagiannya berada di bawah kekuasaan Spanyol.
Gerakan tersebut diketahui sore hari sebelumnya sehingga dilakukan lebih cepat. Kota Tetuan, Ceuta, dan Melillah segera dikuasai nasionalis dan konservatif Maroko.
Pemerintah Madrid yang mengetahui kondisi tersebut segera melakukan upaya pencegahan agar pemberontakan tidak semakin meluas. Sayangnya, usaha tersebut sia-sia.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, seluruh pasukan bersenjata dengan jabatan melaksanakan agenda pemberontakan di semua wilayah Spanyol.
Wilayah independen menjadi lokasi pertumpahan darah yang parah daripada wilayah konservatif. Pasukan Franco memecah wilayah kekuasaan Partai Republik menjadi dua lalu menyerang Regional Catalonia hingga berhasil menguasai Barcelona.
Perang Saudara Spanyol tersebut mengakibatkan lebih dari 1 juta orang harus kehilangan nyawanya. Dampak lainnya, Franco berhasil menjadi pemimpin diktator negara sampai meninggal pada 1975.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Perang Saudara Spanyol.(LAU)