Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 Β© PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Perang Yaman yang Terjadi antara Yaman Utara dan Yaman Selatan
13 Juni 2024 23:02 WIB
Β·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peperangan tersebut terjadi pada masa pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh. Tindakan separatisme tersebut dipimpin oleh Abu Bakar Alatas yang semula merupakan perdana menteri.
Sejarah Perang Yaman
Setiap negara dan bangsa di dunia mempunyai konflik tersendiri, baik itu dengan warga negaranya, bangsanya sendiri, maupun dengan pihak luar. Hal itu terjadi pula pada Yaman .
Yaman merupakan salah satu nama negara di Timur Tengah. Negara tersebut pernah memiliki catatan sejarah berupa Perang Saudara.
Sejarah Perang Yaman bermula dari gerakan separatisme yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh. Berikut ringkasan sejarahnya:
Yaman Selatan dan Yaman Utara Ingin Bersatu
Mengutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Islam, Taufik, dkk. (2020: 775), sejak Yaman Selatan merdeka, negara tersebut berupaya menggabungkan diri dengan Yaman Utara yang juga memiliki keinginan sama.
ADVERTISEMENT
Upaya menggabungkan dua negara itu terjadi pada tahun 1392 Hijriah. Namun, para petinggi kedua negara pada masa itu belum mencapai kesepakatan.
Bersatunya Yaman Selatan dan Yaman Utara
Upaya menggabungkan Yaman Selatan dan Yaman Utara akhirnya mencapai titik temu. Kedua negara tersebut berhasil bersatu pada tahun 1410 Hijriah dengan menjadikan Sanβa sebagai ibu kotanya.
Bersatunya dua negara tersebut tentu memiliki presiden dan perdana menteri. Presidennya adalah Ali Abdullah Saleh dan perdana menterinya adalah Abu Bakar Alatas.
Munculnya Gerakan Separatisme
Bersatunya Yaman Selatan dan Yaman Utara ternyata tidak berlangsung lama. Mengutip dari buku yang sama, Taufik, dkk. (2020: 775), Abu Bakar Alatas mengundurkan diri karena hendak memisahkan antara Yaman Utara dan Yaman Selatan.
Perang saudara pun terjadi di Yaman. Abu Bakar Alatas memimpin para pengusung separatisme, sedangkan Presiden Ali Abdullah Saleh menolak Separatisme.
ADVERTISEMENT
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah Perang Yaman terjadi karena faktor separatisme. Faktor tersebut membuat perang antara Yaman Utara dan Yaman Selatan. (AA)