Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perdagangan Jalur Sutra dan Perkembangannya
25 Maret 2024 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ulat Sutra oleh Pramono Hadi, dkk., jalur sutra menacu pada jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Tiongkok ke Asia Tengah, India, Eropa, dan Timur Tengah. Walaupun tidak melewati Indonesia secara langsung, namun negara ini berperan penting dalam jalur perdagangan tersebut.
Lantas, bagaimana sejarah perdagangan Jalur Sutra dan perkembangannya?
Sejarah Perdagangan Jalur Sutra
Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan internasional kuno yang menghubungkan wilaya timur dan barat. Jalur tersebut menjadi tempat perdagangan pedagang dari timur dan barat.
Jalur Sutra menghubungkan Chang'a, China dengan Suriah, Antiokhia, dan tempat lain. Jalur tersebut memberi pengaruh sampai ke Jepang dan Korea. Bahkan, jalur ini menjadi awal mula pertemuan berbagai peradaban maju pada zaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Jalur Sutra dibagi menjadi dua, yaitu jalur selatan dan utara. Rute selatan melalui Turkestan-Khorasan ke Anatolia dan Mesopotamia, lalu ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju Laut Tengah atau Levant ke Mesir serta Afrika Utra.
Sedangkan, rute utara melalui Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur serta Semenanjung Crimea. Dari tempat tersebut menuju ke Laut Hitam, Balkan, dan Laut Marmara ke Venezia.
Nama Jalur Sutra mengacu pada kegiatan perdagangan sutera yang dilakukan pedagang China pad ajalur tersebut. Pasalnya, ketika itu sutera hanya diproduksi China. Maka dari itu China memonopoli produksi serta perdagangan sutera.
Perkembangan Jalur Sutra
Sutera menjadi barang dagang yang paling besar dalam Jalur Sutra. Meski demikian, masih ada berbagai produk lain. Mulai dari sayuran, buah, tekstil, kulit binatang, pekerjaan logam, rempah-rempah. Dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Rute tersebut berkembang sesuai dengan bergesernya konteks geopolitik. Salah satunya yaitu pedagang dari Kekaisaran Romawi guna menghindari wilayah Parthia memakai rute ke utara.
Namun karena sungai yang dilintasi tidak mempunyai tigkat air yang sesuai, maka rute perdagangan bergesr. Perdagangan maritim kemudian menjadi cabang lain yang penting dari jaringan perdagangan internasional ini.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah perdagangan Jalur Sutra dn perkembangannya.(LAU)