Sejarah Peristiwa Tri Tuntutan Rakyat Tanggal 10 Januari 1966

Ilustrasi apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi. Sumber: Rosemary Ketchum/pexels.com

Apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi? Peristiwa Tritura ini tergolong sebagai peristiwa bersejarah yang menandai reshuffle kabinet, sehingga kejadian tersebut diperingati sebagai Hari Tritura.

Juliani dalam Soe Hok Gie dalam Pergerakan Mahasiswa Indonesia Menuntut Tritura 1962-1969 menyampaikan bahwa peristiwa Tritura ini dilakukan oleh para mahasiswa untuk menuntut Presiden Soekarno akan berbagai situasi politik yang tengah terjadi di Indonesia.

Apabila ingin mengetahui jawaban tentang apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi, baca selengkapnya di artikel berikut.

Sejarah Peristiwa Tri Tuntutan Rakyat

Ilustrasi apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi. Sumber: Amine M'siouri/pexels.com

Apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi? Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura adalah peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia sebagai tanda berakhirnya masa jabatan Presiden Soekarno.

Latar belakang peristiwa Tritura ini bermula dari aksi unjuk rasa oleh para mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ingin menuntut Presiden Soekarno atas tragedi Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI. Dalam peristiwa tersebut, rezim Orde Lama dianggap tidak tegas untuk merampungkan masalah G30S/PKI yang diperkirakan terjadi atas ulah PKI, sehingga banyak perwira tinggi Angkatan Darat tewas.

Demonstrasi Tritura terjadi mulai tanggal 10 hingga 13 Januari 1966 di Jakarta. Para mahasiswa dan rakyat Indonesia menuntut Presiden Soekarno atas tiga hal, antara lain:

Selain karena masalah G30S/PKI, Tritura ini juga menuntut Kabinet Dwikora akibat tidak mampu menstabilkan kondisi politik, ekonomi, dan sosial. Tak hanya itu, masyarakat juga menganggap jika Presiden Soekarno terlalu fokus atas urusan konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, serta mengurus Irian Barat agar bisa kembali.

Di sisi lain, harga kebutuhan pokok di masa itu juga terbilang tinggi dan perekonomian negara memburuk. Maka dari itu, masyarakat ingin pemerintah menurunkan harga dan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih tepat.

Demikian sederet informasi terkait apakah peristiwa Tri Tuntutan Rakyat tanggal 10 Januari 1966 termasuk peristiwa abadi. [ENF]