Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Perjuangan Cut Nyak Dien sebagai Pahlawan Perempuan Indonesia
21 Mei 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cut Nyak Dien adalah salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang berasal dari Aceh. Sejarah perjuangan Cut Nyak Dien sangat berkaitan erat dengan Perang Aceh.
ADVERTISEMENT
Menurut Amila dalam Peranan Cut Nyak Dien Dalam Perjuangan Melawan Belanda Di Aceh Tahun 1896-1908, Cut Nyak Dien berjuang melawan penjajah Belanda bersama Teuku Umar dan Teuku Cik Ibrahim Lamnga.
Untuk mengetahui kisah perjuangan Cut Nyak Dien selama masa penjajahan Belanda, baca artikel ini sampai habis.
Kisah Perjuangan Cut Nyak Dien, Pahlawan Perempuan Indonesia
Sejarah perjuangan Cut Nyak Dien bagi kemerdekaan Indonesia sangat berarti. Bahkan, beliau termasuk pahlawan perempuan Indonesia yang sangat berjasa.
Adapun sejumlah perjuangan Cut Nyak Dien demi mencapai kemerdekaan Indonesia, antara lain.
1. Melawan Belanda Bersama Suami
Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Cik Ibrahim Lamnga pada tahun 1880. Ia dijanjikan agar dirinya diperbolehkan untuk terjun di medan perang melawan Belanda.
Teuku Umar pun menepati janjinya dan mengizinkan Cut Nyak Dien untuk terjun di medan perang. Cut Nyak Dien sangat bersemangat untuk bertempur di medan perang.
ADVERTISEMENT
Mereka pun menerapkan sistem gerilya. Hal ini dapat membuat panik pasukan Belanda saat berada di Aceh. Pada tahun 1875, Teuku Umar melakukan taktik dengan mendekati Belanda. Hal ini justru membuat Teuku Umar semakin dekat dengan Belanda.
Kemudian pada tahun 1893, Teuku Umar menyerahkan diri kepada Belanda bersama 250 pasukannya. Hal itu membuat Belanda menjadi sangat senang karena sosok berbahaya bagi mereka justru bergabung.
Di sisi lain, Belanda tidak menyadari jika Teulj Umar hanya membuat siasat untuk menipu pasukan koloni.
Cut Nyak Dien pun telah mengingatkan Teuku Umar untuk menjauhkan diri dari pihak Belanda.
Hal ini membuat Teuku Umar mempelajari taktik Belanda dan perlahan-lahan mengganti pihak-pihak penting Belanda.
ADVERTISEMENT
2. Pengkhianatan Teuku Umar
Teuku Umar kemudian mengkhianati pihak Belanda dan bersama dengan Cut Nyak Dien pergi membawa senjata serta berbagai amunisi.
Pengkhianatan ini biasa disebut dengan Het verraad van Teukoe Oemar atau Pengkhianatan Teuku Umar. Akibat pengkhianatan tersebut, Belanda pun marah besar dan memburu Teuku Umat dan Cut Nyak Dien.
Namun sayangnya, Teuku Umar gugur di medan perang pada tanggal 11 Februari 1899.
3. Melawan Belanda Sendiri
Sepeninggal suaminya, Cut Nyak Dien pun akhirnya melawan Belanda seorang diri dengan pasukan kecilnya di pedalaman Meulaboh. Perlawanan ini dilakukan karena Cut Nyak Dien dikuatkan oleh anaknya, Cut Gambang.
Pertempuran ini berlangsung hingga tahun 1901 karena pihak Belanda sendiri telah terbiasa berada di medan perang selama bertahun-tahun.
Namun sayangnya, usia Cut Nyak Dien sudah terlalu tua untuk melawan Belanda. Beliau juga mulai digerogoti penyakit, seperti rabun dan encok.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat salah seorang prajuritnya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaan Cut Nyak Dien kepada pasukan Belanda karena rasa iba.
Akhirnya, Cut Nyak Dien pun ditangkap dan di bawa ke wilayah Banda Aceh. Di sana, beliau dirawat hingga sembuh.
Cut Nyak Dien diasingkan di Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 11 Desember 1905 untuk menjauhkan pengaruhnya dari orang-orang Aceh.
Selama di tempat pengasingan, Cut Nyak Dien pin mengajarkan agama kepada orang-orang meskipun kondisinya sudah tua dan tidak dapat melihat.
Cut Nyak Dien akhirnya wafat pada tanggal 6 November 1908 di Sumedang dan makamnya baru diketahui pada tahun 1960.
Demikian informasi tentang sejarah perjuangan Cut Nyak Dien sebagai pahlawan perempuan Indonesia. (ENF)
ADVERTISEMENT