Konten dari Pengguna

Sejarah Perjuangan Sultan Nuku dalam Melawan Penjajah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Mei 2023 22:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah perjuangan Sultan Nuku dalam melawan penjajah. Sumber foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah perjuangan Sultan Nuku dalam melawan penjajah. Sumber foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sultan Nuku adalah putra dari Sultan Djamaludin dari kesultanan Tidore. Karena perjuangan kerasnya dan didukung rakyat, Sultan Nuku berhasil merebut kesultanan Tidore dari Belanda di tahun 1797.
ADVERTISEMENT
Sejarah Sultan Nuku dalam melawan penjajahan Belanda akan dijelaskan pada artikel berikut ini.

Mengenal Sultan Nuku dan Perjuangannya Menghadapi Penjajah

Ilustrasi makam sultan Nuku (Kemendikbud.go.id)
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 1960 VOC yang merupakan kongsi dagang Belanda memaksa sebuah perjanjian baru dengan pemimpin kesultanan Tidore.
Pada mulanya, kerajaan Tidore dijadikan sebagai sekutu. Namun akibat perjanjian tersebut, Kerajaan Tidore yang waktu itu dipimpin oleh Putra Alam kemudian menjadi daerah kekuasaan VOC.
Hal itu membuat Nuku Muhammad Amiruddin atau biasa disapa Pangeran Nuku merasa tidak terima. Dirinya melakukan protes keras hingga terjadilah perang antara rakyat Maluku, yang dipimpin oleh Pangeran Nuku, melawan tentara VOC.
Pangeran Nuku juga dukungan juga dari rakyat Papua yang ketika itu di bawah pimpinan raja Ampat. Hingga kemudian ia mendapat gelar Tuan Sultan Amir Muhammad Syafiuddin Syah. Pangeran Nuku lalu dinobatkan sebagai Sultan Tidore pada tahun 1779.
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi sultan, perlawanan Belanda masih terus dilakukan oleh Sultan Nuku.
Perlawanan tersebut mendapat dukungan dari Inggris hingga membuat Belanda kewalahan. Pada akhirnya, Sultan Nuku berhasil berhasil melepaskan diri dari dominasi Belanda dan mengembangkan pemerintahan Tidore yang berdaulat.
Karena kegigihannya tersebut, Kolonial Belanda memberikan julukan Sultan Nuku ini sebagai pangeran pemberontak (prince Rebel).
Namun kemudian, kolonial Belanda mengganti julukan tersebut dengan lebih terhormat, yakni Sri Paduka Sultan Tidore.
Sultan Nuku wafat pada tahun 1805 dalam usia 67 tahun. Untuk menghargai jasa perjuangannya, Sultan Nuku diberi gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 7 Agustus tahun 1995 berdasarkan SK Presiden RI no.071/TK/1995.
Bisa dibilang Sultan Nuku menjadi satu-satunya pahlawan nasional Indonesia yang tidak terkalahkan. Bahkan ia sukses memukul mundur Belanda hingga Maluku Utara terbebas dari cengkraman penjajah. (Ida)
ADVERTISEMENT