Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perjuangan Tuanku Imam Bonjol hingga Wafatnya
26 Februari 2024 22:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tuanku Imam Bonjol wafat pada tahun 1864 setelah mengalami perjalanan perjuangan yang panjang dan berliku.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, kiprah beliau bukan sekedar menjadi ulama dan pendidik, namun juga sebagai pejuang yang memiliki tekad membebaskan tanah Minang dari cengkraman penjajah.
Informasi mengenai sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol hingga wafatnya akan dibahas dengan lengkap dalam artikel ini
Profil Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol merupakan sosok ulama kharismatik di wilayah Minangkabau, Sumatera Barat.
Mengutip situs satpolpp.banjarnegarakab.go.id, Tuanku Imam Bonjol lahir dari silsilah keturunan ulama setempat, kemudian beliau bersama rekan-rekannya tergabung dalam golongan Padri.
Golongan Padri merupakan kaum terpelajar muslim yang konsisten berusaha untuk menerapkan syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan di wilayah Sumatera Barat.
Perjalan hidupnya menjadikan dirinya sebagai seorang pendidik serta pejuang, yang menjadi penerang kehidupan bagi masyarkat Minangkabau yang saat itu terlalu menyandarkan diri pada hukum adat.
ADVERTISEMENT
Sejarah Perjuangan Tuanku Imam Bonjol hingga Wafatnya
Dedikasi Tuanku Imam Bonjol dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan tetap dikenang oleh bangsa ini hingga kini.
Berikut ini adalah berbagai aspek penting dari perjuangan Tuanku Imam Bonjol:
1. Kelahiran Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol, lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat , Indonesia pada 1 Januari 1772 dengan nama lahir Muhammad Shahab.
2. Silsilah Keluarga
Ia adalah anak dari Bayanuddin Shahab dan Hamatun. Ayahnya, Khatib Bayanuddin Shahab, seorang ulama terkemuka yang berasal dari Sungai Rimbang.
Tuanku Imam Bonjol lahir dalam keluarga yang berakar dalam tradisi keagamaan.
3. Latar Belakang Perang Padri
Tuanku Imam Bonjol terlibat dalam perang yang dikenal sebagai Perang Padri, di mana golongan Padri, termasuk dirinya, mendesak penerapan syariat Islam dalam masyarakat Minangkabau yang pada saat itu masih mengikuti hukum adat.
ADVERTISEMENT
4. Pecahnya Konflik Golongan Padri dengan Golongan Adat
Konflik antara golongan Padri yang ingin menerapkan syariat Islam dan golongan adat memuncak dalam meletusnya Perang Padri pada tahun 1803. Pertentangan ini memicu intervensi Belanda yang berpihak pada golongan adat.
5. Akhir Perang
Perlawanan Tuanku Imam Bonjol terhadap Belanda dan golongan adat mulai melemah pada tahun 1837, yang mengakibatkan jatuhnya Benteng Bonjol ke tangan Belanda dan penangkapan Tuanku Imam Bonjol.
6. Wafatnya Tuanku Imam Bonjol
Setelah ditangkap, Tuanku Imam Bonjol diasingkan ke berbagai tempat, termasuk Cianjur, Jawa Barat, dan akhirnya ke Lotta, Minahasa, dekat Manado. Di Minahasa inilah kemudian beliau meninggal dunia pada 18 November 1864, dalam usia 92 tahun.
Sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol, menjadikan dirinya sebagai pahlawan yang gigih melawan penjajahan. Setelah wafatnya beliau, jejak perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi pejuang Indonesia selanjutnya. (AZ)
ADVERTISEMENT