Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perkembangan Seni Rupa dari Masa ke Masa
6 April 2023 16:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah perkembangan seni rupa di dunia ternyata sudah dimulai sejak zaman prasejarah.
ADVERTISEMENT
Seni rupa termasuk bagian budaya berusia cukup tua. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai karya seni rupa, seperti patung, lukisan, hingga catatan pada dinding gua.
Salah satu contohnya adalah ditemukannya lukisan tua di dinding gua yang terdapat di Spanyol Utara dan Perancis Selatan, seperti Alpera, Altamira, Combaralles, dan Font de Gaume.
Adapun pada artikel ini, kita akan membahas mengenai sejarah perkembangan seni rupa di Indonesia dari masa ke masa.
Sejarah Perkembangan Seni Rupa di Indonesia
Dalam buku Seni Rupa Indonesia dalam Perspektif Sejarah karya Purwo Prihatin, S.Sn., M.Hum., dikatakan bahwa seni rupa di Indonesia bermula sejak zaman batu atau nirleka.
Banyak karya seni rupa yang terbuat dari batu ditemukan. Sebut saja lukisan pada gua, tembikar, kapak persegi, kapak pendek, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah lukisan gua yang terdapat di Sulawesi bergambar hewan babi dengan bekas tusukan senjata tajam di leher.
Diperkirakan lukisan tersebut ialah bagian dari ritual sebelum memulai perburuan. Tujuannya supaya mendapatkan perolehan yang bagus.
Kemudian, sumber lain mengatakan bahwa seni rupa barat di Indonesia muncul sejak awal abad ke-20.
Sebenarnya, seni rupa barat telah lebih dulu berkembang di kalangan kolonial Belanda tepatnya pada awal abad ke-17 saat mereka berkuasa. Seni rupa ini kemudian dikembangkan di Indonesia oleh pihak mereka sendiri.
Pada awal abad ke-20, seniman Indonesia melanjutkan seni rupa kolonial tersebut. Pada masa ini, seniman Indonesia bahkan ada yang belajar kepada seniman barat secara privat.
Seiring berjalannya waktu, para seniman Indonesia yang menginginkan kemerdekaan, kemudian membentuk perkumpulan yang terdiri atas orang-orang yang senang menggambar. Muncullah nama-nama populer, seperti Sudjojono, Agus Jaya, dan Putu Jaya.
ADVERTISEMENT
Sudjojono dikenal sebagai pelopor seni rupa Indonesia baru. Sebenarnya, sebelum Sudjojono, ada Raden Saleh yang merupakan seniman Indonesia yang diakui VOC sekaligus pelukis modern pertama di Indonesia.
Lalu, di Sekolah Pendidikan Buku Gambar Bandung, ada pula dua orang mahasiswa, yang memperoleh beasiswa untuk belajar seni rupa secara langsung di Jerman, bernama Sukondo Bustaman dan Mochtar Amir.
Di masa berikutnya, yaitu pada tahun 1954, seniman Affandi memperoleh penghargaan pendukung. Ia pun merasa kecewa. Padahal, lukisannya disebut kurator tiada duanya di dunia.
Hal ini terjadi karena pada masa itu, aliran lukisan yang dianggap barulah surealisme. Namun, lukisan Affandi beraliran ekspresionis sehingga ia hanya mendapat penghargaan pendukung.
Itulah perkembangan sejarah seni rupa di Indonesia. Seni rupa sangat cocok bagi orang yang senang menggambar. Karya seni rupa pun sejatinya tak sebatas pahatan atau lukisan saja. Bahkan, untuk poster, spanduk, juga brosur pun termasuk seni rupa, lho. (DN)
ADVERTISEMENT