Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Permainan Slepdur di Indonesia
13 Januari 2025 20:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah permainan Slepdur di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Permainan tradisional ini menjadi salah satu bentuk hiburan yang sederhana namun sarat makna, mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.
Dalam berbagai tradisi lokal, Slepdur dikenal sebagai permainan yang menghadirkan keseruan sekaligus melatih ketangkasan, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak di masa lalu.
Sejarah Permainan Slepdur
Dikutip dari laman obsesi.or.id, sejarah permainan slepdur di Indonesia mencerminkan bagaimana tradisi lokal dapat menyatukan masyarakat dengan cara yang sederhana namun penuh makna.
Meski Slepdur bukan permainan asli dari Sunda, daya tariknya yang khas membuatnya tetap digemari oleh anak-anak di wilayah tersebut.
Popularitasnya melampaui batas budaya dan geografis, menjadikan permainan ini bagian dari kekayaan tradisional Indonesia yang layak untuk dilestarikan.
Permainan ini memiliki banyak nama berbeda di berbagai daerah di Indonesia, yang mencerminkan keanekaragaman budaya yang ada.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta, permainan ini dikenal dengan nama wak-wak gung, sebuah sebutan yang memiliki nilai lokal khas masyarakat ibu kota. Sementara itu, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, permainan serupa disebut dengan nama ancak-ancak alis.
Nama tersebut tidak hanya menjadi identitas permainan, tetapi juga merepresentasikan tradisi dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Di Sulawesi Utara, permainan ini dikenal dengan nama Slepdur, yang juga menunjukkan bahwa sebutan ini telah digunakan luas di berbagai wilayah. Bahkan, di tanah Sunda sendiri, terdapat variasi permainan serupa yang diberi nama oray-orayan.
Meski memiliki banyak nama, inti dari permainan ini tetap sama, yakni menghadirkan kegembiraan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Variasi nama dan gaya permainan ini menegaskan betapa permainan tradisional seperti Slepdur mampu beradaptasi dengan budaya lokal di setiap daerah.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang membuat permainan Slepdur istimewa adalah lagu-lagu yang dinyanyikan selama permainan berlangsung. Setiap daerah memiliki lagu khas yang berbeda, mencerminkan bahasa, tradisi, dan nilai-nilai budaya setempat.
Lagu-lagu ini tidak hanya menjadi elemen hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda. Melalui lagu-lagu tersebut, anak-anak diajarkan untuk mengenal dan mencintai kekayaan budaya daerah mereka.
Sejarah permainan Slepdur bukan hanya tentang bagaimana permainan ini dimainkan, tetapi juga bagaimana ia menjadi simbol dari kreativitas dan kebersamaan masyarakat Indonesia.
Permainan ini mengajarkan pentingnya menjaga tradisi dan keberagaman budaya, sekaligus memberikan hiburan yang mendidik.
Keberagaman dalam nama, lagu, dan cara bermain menjadikan Slepdur sebagai salah satu warisan budaya yang patut terus dijaga agar tidak hilang oleh arus modernisasi.
ADVERTISEMENT
Sejarah permainan Slepdur, pada akhirnya, adalah bukti nyata bagaimana tradisi lokal mampu menciptakan ikatan sosial yang kuat di tengah masyarakat. (DANI)
Baca juga: Sejarah dan Tokoh Perjanjian Roem Royen