Konten dari Pengguna

Sejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang dan Kronologinya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Agustus 2023 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah pertempuran 5 hari di Semarang. Sumber foto: pexels/pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah pertempuran 5 hari di Semarang. Sumber foto: pexels/pixabay.
ADVERTISEMENT
Sejarah pertempuran 5 hari di Semarang merupakan peristiwa yang sudah selayaknya diingat dan dikenalkan pada setiap anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui bagaimana jerih payah dan pengorbanan para pahlawan, mungkin para generasi bisa lebih bersikap bijaksana serta ikut serta menjaga nama baik dan memajukan negara Indonesia.
Untuk mengetahui tentang peristiwa pertempuran yang terjadi di Semarang, simak cerita lengkapnya di bawah ini.

Kronologi dan Sejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang yang Membakar Semangat Rakyat Indonesia

Ilustrasi sejarah pertempuran 5 hari di Semarang. Sumber foto: pexels/Nur Andi Ravsanjani Gusma.
Dikutip dalam buku Sejarah 3 + Karya Drs. Sardiman A.M, M.Pd., dijelaskan bahwa sekitar pukul 13.00 tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1945 dikumandangkan siaran radio yang berisi tentang pernyataan sekaligus perintah tekait pemindahan kekuasaan dari tangan Jepang ke Indonesia.
Selaku pimpinan pemerintahan di Semarang, Wongsonegoro mengeluarkan pernyataan tentang berlakunya pemerintah RI untuk Semarang.
ADVERTISEMENT
Suasana yang menegangkan tersebut berlanjut hingga 14 Oktober 1945. Pada waktu itu, ada sekitar 400 tawanan Jepang dari Pabrik Gula Cipiring yang diangkut oleh para pemuda ke penjara yang ada di Bulu, Semarang.
Dalam perjalanannya, ada beberapa tawanan yang berhasil melarikan diri dan meminta perlindungan Batalyon Kedobutai. Oleh sebab itu, para pemuda Indonesia kemudian mengambil tindakan penyerangan dan melakukan perebutan senjata terhadap Jepang.
Karena faktor itulah, akhirnya terjadi peperangan yang sengit dan heroik antara rakyat Indonesia dengan Jepang. Yang kemudian dikenal sebagai pertempuran 5 hari di Semarang.

Pertempuran Lima Hari di Semarang

Berikut beberapa peristiwa singkat yang terjadi pada pertempuran tersebut.

1. Hari Pertama (14 Oktober 1945)

Pada malam harinya, petugas Indonesia yang menjaga persediaan air minum diserang oleh pasukan Jepang. Mereka disiksa dan ditangsi di Kedobutai Jatingaleh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di Peterongan terdengar kabar bahwa air yang ada di Candi telah diracuni oleh pasukan Jepang. Kabar tersebut kemudian membuat rakyat Indonesia menjadi gelisah. Akhirnya dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Dinas Purusara Semarang, melakukan pengecekan terhadap persediaan air tersebut. Namun, beliau dibunuh oleh tentara Jepang.
Hal tersebut membuat peperangan semakin sengit. Pemuda Semarang berhasil menangkap Mayor Jendral Nakamura yang ada di Kediamannya di Magelang. Hal tersebut membuat Jepang semakin marah.

2. Hari Kedua dan Ketiga (15 dan 16 Oktober 1945)

Pada hari kedua dan ketiga Jepang berusaha untuk bisa menguasai wilayah Semarang. Namun, dari pihak Semarang datang bantuan dari beberapa daerah. Di antaranya, Weleri, Kendal, Pati, Demak, Kudus, Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Purwodadi.

3. Hari Keempat dan Kelima (17 dan 18 Oktober 1945)

Pada tanggal 17 Oktober diadakan perundingan tentang genjatan senjata di Candi Baru. Namun, Jepang masih melakukan pertempuran. Keesokan harinya, Jepang berhasil mematahkan berbagai serangan para pemuda. Kemudian utusan pemerintah Indonesia yang ada di Jakarta datang untuk merundingkan keamanan dan kedamaian di Semarang.
ADVERTISEMENT
Ternyata, pada 19 oktober belum ada tanda-tanda senjata diserahkan ke Jepang. Dan tiba-tiba pada pukul 07.45, muncul berita bahwa tentara sekutu mendarat di Pelabuhan Semarang. Kedatangan tentara sekutu ini mempercepat pertempuran pemuda Semarang dan tentara Jepang.
Untuk mengenang peristiwa peperangan lima hari di Semarang tersebut, dibangun monumen yang dikenal Tugu Muda. (DAI)