Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pertempuran Palembang, Kronologi, hingga Akhir Peristiwa
30 Oktober 2023 22:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Pertempuran Palembang merupakan peristiwa perlawanan Tentara Indonesia terhadap serangan pasukan tentara Belanda (NICA). Pertempuran ini terjadi dalam waktu lima hari, mulai dari tanggal 1 sampai 5 Januari 1947.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Perjuangan Rakyat Semesta Sumbagsel, para tokoh penting pada pertempuran Palembang ini yaitu Kolonel Maludin Simbolon, Letkol Bambang Utoyo, Mayor Rasyad Nawawi, dan Kapten Alamsyah.
Untuk mengetahui sejarah Pertempuran Palembang, mari simak pembahasannya di sini.
Sejarah Pertempuran Palembang
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, tentara Sekutu mulai menjalankan ekspansi ke berbagai daerah di Indonesia yang dulunya dijajah Jepang, termasuk kota Palembang.
Sejarah Pertempuran Palembang diawali dengan adanya keinginan Belanda untuk mengosongkan wilayah Palembang secepatnya. Akan tetapi, keinginan Belanda ini mendapat penolakan dari rakyat Palembang yang kemudian melakukan perlawanan pada 1 Januari 1947.
Pada hari pertama, para pejuang dari Palembang mendatangi dan melakukan pengepungan pasukan Belanda yang bertahan di sektor yang mereka kuasai sebelumnya setelah pasukan tantara Belanda menyerang BPRI.
ADVERTISEMENT
Pusat pertahanan Belanda ada di wilayah Benteng Kuto Besak, RS Charitas, dan Bagus Kuning atau sekarang biasa disebut Plaju. Pejuang Palembang merata persebarannya pada setiap tempat pertahanan Belanda.
Kemudian memasuki hari kedua dan ketiga, pusat pertahanan tentara di area Masjid Agung Palembang kembali diserang oleh pasukan tantara Belanda. Namun, serangan tersebut berhasil digagalkan oleh Pasukan Batalyon Geni dengan sejumlah tokoh masyarakat di Palembang.
Lalu di hari keempat, bala bantuan bagi pejuang Palembang tiba dari Lampung yang dipimpin oleh Komando Mayor Noerdin Pandji dan Letjen Harun Sohar dari Lahat.
Pada 6 Januari 1947, para pejuang Palembang beserta pasukan Belanda sepakat untuk melakukan gencatan senjata setelah mengalami kekurangan amunisi dan logistik.
ADVERTISEMENT
Akhir Pertempuran Palembang
Indonesia mengutus Dr Adnan Kapau Gani untuk melakukan perundingan dengan Belanda.
Perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan di mana pihak Indonesia, pasukan tentara, juga pejuang lainnya akan mundur sejauh 20 km dari pusat kota. Sedangkan, polisi dan pemerintahan sipil akan tetap berada di Palembang.
Sementara bagi pihak Belanda, batas pos Belanda bisa berdiri sejauh 14 km dari pusat kota.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah kronologi hingga akhir peristiwa pertempuran Palembang. (ALD)