Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Pohon Natal dan Filosofinya
12 Desember 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari realchristmastrees.org, History of Christmas Trees, tradisi ini telah berkembang selama berabad-abad, membawa cerita sejarah dan, nilai-nilai filosofis Natal yang sangat banyak.
Sejarah Pohon Natal dan Filosofinya
Di bawah ini adalah sejarah pohon Natal dan filosofinya.
1. Asal Usul Pohon Natal
Tradisi menghias pohon berasal dari kebiasaan pagan di Eropa sebelum era Kekristenan. Bangsa Jermanik dan Skandinavia kuno menghormati pohon cemara hijau sebagai simbol kehidupan abadi selama musim dingin.
Pohon ini sering dihiasi dengan lilin, apel, dan benda-benda simbolis lainnya untuk merayakan kehidupan dan harapan di tengah kegelapan musim dingin.
2. Pengaruh Kekristenan
Penggunaan pohon Natal mulai dikaitkan dengan perayaan Natal pada abad ke-16 di Jerman.
Martin Luther seorang tokoh reformasi gereja, dianggap sebagai salah satu orang pertama yang menghias pohon cemara dengan lilin untuk menggambarkan keindahan bintang-bintang di langit malam.
ADVERTISEMENT
3. Penyebaran Tradisi Pohon Natal
Pada abad ke-19, tradisi ini menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika, berkat pengaruh keluarga kerajaan Inggris.
Ratu Victoria dan Pangeran Albert dari Jerman mempopulerkan pohon Natal di Inggris setelah menghiasnya di Istana Windsor. Dari sana, tradisi ini dengan cepat diterima di seluruh dunia.
4. Modernisasi Pohon Natal
Di era modern, pohon Natal dihias dengan lampu-lampu, bola-bola kaca, bintang, dan ornamen unik. Penggunaan pohon buatan juga semakin populer karena lebih praktis dan ramah lingkungan.
5. Simbol Kehidupan yang Abadi
Pohon cemara, yang tetap hijau sepanjang tahun, melambangkan kehidupan abadi. Dalam konteks agama Kristen, ini merujuk pada harapan dan kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Tuhan melalui kelahiran Yesus Kristus.
6. Harapan di Tengah Kegelapan
Lilin atau lampu yang menghiasi pohon Natal melambangkan terang yang mengalahkan kegelapan, sesuai dengan pesan Natal tentang kedatangan Yesus sebagai terang dunia.
ADVERTISEMENT
7. Kesatuan dan Kebahagiaan
Pohon Natal menjadi pusat perayaan yang mengumpulkan keluarga dan teman untuk berbagi sukacita. Filosofi ini menekankan pentingnya kebersamaan, cinta, dan damai.
8. Penghormatan kepada Pencipta
Puncak pohon biasanya dihiasi dengan bintang atau malaikat, melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan mengingatkan umat Kristen akan bintang Betlehem yang menuntun para Majus ke tempat kelahiran Yesus.
Sejarah Pohon Natal adalah simbol perayaan mempercantik suasana Natal, dan membawa pesan filosofis yang mendalam. Melalui tradisi ini, umat manusia diingatkan akan nilai-nilai harapan, cinta, dan kebersamaan yang menjadi inti dari perayaan Natal. (Aya)