Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Politik Apartheid di Afrika Selatan beserta Dampaknya
22 Juni 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dasar dari kebijakan Apartheid adalah pemisahan yang ketat serta diskriminasi antara kelompok-kelompok etnis di negara tersebut. Bagaimana kronologi lengkapnya? Berikut penjelasannya.
Sejarah Politik Apartheid di Afrika Selatan beserta Dampak yang Diberikan
Mengutip situs African Union, Apartheid merupakan sebuah kebijakan politik yang terjadi pada 1948 hingga 1994. Kebiijakan ini berisi tentang pemisahan ras kulit putih dengan ras kulit hitam.
Apartheid sendiri adalah segregasi rasial di bawah pemerintahan kulit putih Afrika Selatan yang mendikte orang Afrika Selatan kulit hitam yang notabenya mayoritas penduduk.
Mereka diminta untuk tinggal di daerah yang terpisah dari kulit putih, menggunakan fasilitas umum yang berbeda, dan kontak antara kedua kelompok dibatasi.
Kelompok ras yang berbeda dipisahkan menurut lokasi, fasilitas umum, dan kehidupan sosial mereka. Warga juga dibagi menjadi empat kelompok ras, yakni hitam, India, berwarna (bukan kulit putih) dan putih.
ADVERTISEMENT
Saat itu, jutaan warga kulit hitam dikeluarkan secara paksa dari rumah mereka, dibatasi dan dikurung di tanah air mereka sendiri. Sementara orang kulit putih tetap tinggal dan menduduki kota-kota.
Lalu, apa dampak yang dihasilkan dari kebijakan hukum yang merusak hak asasi manusia ini?
1. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Kebijakan politik apartheid menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi yang besar antara kelompok rasial. Kelompok kulit putih mendapatkan akses yang lebih baik terhadap segala hal.
Sementara kelompok non-kulit putih terbatas dalam pilihan dan kesempatan mereka. Hal ini mengakibatkan ketidaksetaraan yang signifikan dalam distribusi kekayaan, pendapatan, dan kualitas hidup.
2. Perpecahan Sosial dan Budaya
Kebijakan apartheid bertujuan untuk memisahkan kelompok rasial satu sama lain, yang menghasilkan perpecahan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Hal ini menciptakan ketegangan antara kelompok-kelompok rasial dan menghambat pembangunan identitas nasional yang inklusif.
ADVERTISEMENT
3. Perlawanan dan Konflik
Kebijakan apartheid memicu perlawanan yang kuat dari berbagai kelompok dan individu di dalam dan luar negeri. Banyak gerakan anti-apartheid yang muncul dan menimbulkan konflik, seperti African National Congress.
4. Isolasi Internasional
Isolasi ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan dan membatasi kemampuan Afrika Selatan untuk berinteraksi secara normal dengan masyarakat internasional. (RAF)