Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Pulau Paskah, Legenda, Fakta, dan Kontroversinya
30 Januari 2025 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbagai teori tentang asal-usul penduduk, pembangunan Moai, serta kemunduran peradaban di pulau ini terus menjadi perdebatan yang menarik dalam dunia arkeologi.
Mengutip situs p2k.stekom.ac.id, Pulau Paskah terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini terletak di sepanjang garis pantai.
Sejarah Pulau Paskah
Sejarah Pulau Paskah dimulai pada tahun 1722, di mana seorang penjelajah Belanda bernama Jacob Roggeveen, menemukan pulau ini pada hari Paskah, sehingga dinamakan "Easter Island" dalam bahasa Inggris.
Pulau Paskah atau Rapa Nui, terletak di Samudra Pasifik dan merupakan wilayah Chile. Pulau ini pertama kali dihuni oleh bangsa Polinesia sekitar abad ke-13 hingga 16.
Bangsa Polinesia mengembangkan peradaban unik dengan membangun patung raksasa bernama Moai, yang menjadi simbol khas pulau ini.
ADVERTISEMENT
Legenda Pulau Paskah
Salah satu legenda terkenal adalah kisah Hotu Matu'a, seorang pemimpin yang diyakini sebagai pendiri peradaban Rapa Nui.
Menurut cerita rakyat, pemimpin tersebut datang bersama pengikutnya dari suatu tempat di Polinesia dan membangun peradaban di Pulau Paskah.
Legenda lain menyebutkan bahwa Moai diciptakan untuk menghormati leluhur dan memiliki kekuatan spiritual yang disebut mana, yang melindungi masyarakatnya.
Fakta Menarik tentang Pulau Paskah
Pulau Paskah memiliki lebih dari 900 Moai, yang sebagian besar berada di sepanjang pantai menghadap ke daratan. Moai terbesar yang pernah ditemukan memiliki tinggi sekitar 10 meter dan berat lebih dari 80 ton.
Selain Moai, pulau ini juga memiliki sistem tulisan kuno Rongorongo, yang hingga kini belum sepenuhnya terpecahkan oleh para ahli.
ADVERTISEMENT
Kontroversi Pulau Paskah
Salah satu kontroversi besar terkait Pulau Paskah adalah kejatuhan peradaban Rapa Nui.
Para ilmuwan berdebat apakah penyebab utamanya adalah eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan oleh penduduk asli atau karena kedatangan bangsa Eropa yang membawa penyakit dan perbudakan.
Selain itu, beberapa patung Moai juga mengalami kerusakan akibat faktor alam dan pariwisata, yang memicu kekhawatiran tentang konservasi warisan budaya ini.
Pulau Paskah tetap menjadi misteri besar dalam sejarah dunia, dengan peradaban kuno dan peninggalan uniknya yang terus menarik perhatian para arkeolog serta wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Sejarah Pulau Paskah ini menjadi pelajaran berharga mengenai bagaimana peradaban dapat berkembang, mencapai kejayaan, namun juga menghadapi tantangan yang dapat menyebabkan kejatuhannya.
ADVERTISEMENT
Mempelajari sejarah Pulau Paskah membawa siapapun pada jejak peradaban kuno yang berkembang di tempat terpencil ini dan mengajarkan tentang bagaimana peradaban dapat berkembang. (Fikah)