Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pulau Weh dan Daya Tarik Wisatanya yang Memukau
27 Desember 2024 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pulau Weh, yang terletak di ujung barat Indonesia, tepatnya di Provinsi Aceh, adalah sebuah pulau kecil yang terkenal sebagai titik awal Indonesia. Sejarah Pulau Weh yang panjang dan keindahan alamnya telah menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Alami, CB Herman Edyanto, (2003: 1), Pulau Weh memiliki area sekitar 153 kilometer persegi dan memiliki dua pelabuhan lokal yang menghubungkan pulau ini dengan daratan Aceh .
Sejarah Pulau Weh
Pulau Weh dahulu terletak di jalur pelayaran internasional Selat Sumatra dan menjadi pelabuhan persinggahan utama bagi kapal-kapal Belanda. Sejarah Pulau Weh memainkan peran penting karena menjadi lokasi strategis yang diperebutkan Jepang dan sekutu.
Setelah, Pulau Weh berkembang menjadi pelabuhan bebas pada 1963-1985. Setelah terjadinya perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 2005, pulau ini kembali aman dan mulai berkembang sebagai destinasi wisata.
Nama Pulau Weh dipercaya berasal dari bahasa Aceh yang berarti "terpisah." Dahulu, pulau ini terhubung dengan Sumatra. Namun, sebuah gempa bumi besar terjadi dan memisahkan keduanya.
ADVERTISEMENT
Penduduk juga meyakini bahwa nama pulau ini berkaitan dengan cerita perselisihan antara Raja Alam dan Raja Daru. Kedua raja tersebut bertikai untuk memperebutkan wilayah kekuasaan.
Kisah Perseteruan Dua Raja
Raja Alam dikenal sebagai penguasa yang bijak dengan wilayah kekuasaan yang makmur. Namun, Raja Daru berkeinginan untuk memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan wilayah Raja Alam.
Raja Alam dibantu oleh naga sakti, Sabang, untuk melawan dua raksasa utusan Raja Daru. Sabang berpesan kepada raja bahwa jika kalah, bumi akan berguncang dan air laut surut. Pada saat itu, Sabang meminta raja dan rakyat untuk segera mengungsi ke dataran tinggi.
Sabang akhirnya kalah dan tubuhnya dipenggal. Kepalanya dibuang ke tempat yang kini dikenal sebagai Ulee Lheue, sementara tubuhnya dibuang jauh ke tengah lautan. Tubuh naga itulah yang kemudian diyakini sebagai awal mula terbentuknya Pulau Weh.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik Wisata Pulau Weh
Pulau Weh dikenal dengan keindahan pantai Iboih, terumbu karang, ikan hias, dan kondisi pegunungannya. Pelestarian lingkungan dan budaya lokal menjadi kunci untuk menjaga Pulau Weh sebagai warisan yang berharga.
Selain itu, Tugu Nol Kilometer Indonesia menjadi daya tarik utama yang mengukuhkan posisi Pulau Weh sebagai titik paling barat di Indonesia. Wisatawan sering mengunjungi tugu ini untuk menikmati pemandangan laut lepas.
Demikianlah sejarah Pulau Weh dan pesona alamnya saat ini. Pelestarian lingkungan dan budaya lokal menjadi kunci untuk menjaga Pulau Weh sebagai warisan yang berharga. (Nabila)