Sejarah Pura Alas Kedaton dengan Mitos dan Pesona Keindahan Alam yang Memukau

Ilustrasi Sejarah Pura Alas Kedaton. Pexels/Uiliam Nörnberg

Sejarah Pura Alas Kedaton berkaitan erat dengan kisah pembangunan pura pada masa pemerintahan kerajaan Bali kuno. Pura ini diyakini dibangun oleh Mpu Kuturan pada abad ke-11.

Dikutip dari buku Sejarah Pura-Pura di Bali, I Wayan Suparta, 2019:87, Pura Alas Kedaton didirikan sebagai tempat pemujaan terhadap dewa-dewa pelindung hutan.

Fungsi utama pura ini adalah sebagai sarana pelindung ekosistem hutan sekaligus tempat persembahyangan bagi masyarakat setempat.

Mitos dan Sejarah Pura Alas Kedaton

Ilustrasi Sejarah Pura Alas Kedaton. Pexels/Enrique Hoyos

Mitos tentang sejarah Pura Alas Kedaton menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu mitos paling populer adalah tentang kera-kera yang hidup di sekitar pura.

Menurut kepercayaan masyarakat, kera-kera tersebut merupakan perwujudan dari para pengikut Mpu Kuturan yang diubah menjadi makhluk penjaga pura.

Dikutip dari buku Legenda Mitos Pulau Bali, Ketut Sudarsana, 2021:45, kera-kera tersebut memiliki peran sebagai penjaga alam dan melindungi pura dari gangguan manusia atau makhluk gaib.

Selain mitos tentang kera, ada juga kisah mengenai batu besar yang berada di kawasan pura. Masyarakat percaya bahwa batu tersebut adalah peninggalan pusaka yang memiliki kekuatan magis.

Banyak peziarah yang datang ke Pura Alas Kedaton untuk memohon berkah dan perlindungan. Keyakinan ini membuat pura tersebut selalu ramai dikunjungi, terutama saat upacara keagamaan.

Pesona Keindahan Alam di Pura Alas Kedaton

Ilustrasi Sejarah Pura Alas Kedaton. Pexels/Burakcan Bakırcı

Sejarah Pura Alas Kedaton tidak hanya menarik dari segi mitos dan kisahnya, tetapi juga dari segi keindahan alamnya. Pura ini dikelilingi oleh hutan tropis yang asri dan lebat, menghadirkan suasana sejuk dan tenang bagi para pengunjung.

Hutan yang mengelilingi pura juga menjadi habitat bagi berbagai satwa liar, terutama kera dan kelelawar. Suara burung berkicau dan angin yang bertiup lembut menambah kedamaian suasana di sekitar pura.

Keindahan Pura Alas Kedaton semakin menarik dengan tata letak pura yang unik. Berbeda dari pura lainnya, Pura Alas Kedaton memiliki empat pintu masuk dari empat arah yang mengelilingi area utama pura.

Tata letak ini memberikan kesan simbolis tentang perlindungan dari segala arah.

Keindahan alam dan keunikan tata ruang membuat wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik mengunjungi Pura Alas Kedaton untuk berswafoto dan menikmati ketenangan alam.

Keunikan Pura Alas Kedaton terletak pada posisi bangunannya yang menghadap ke barat, berbeda dengan pura-pura di Bali yang umumnya menghadap ke arah gunung atau laut.

Lokasinya dikelilingi hutan lebat yang dihuni ratusan kera liar. Keberadaan kera ini tidak terlepas dari mitos yang berkembang di masyarakat.

Keberadaan kera dianggap sebagai simbol penjaga suci pura, sehingga para pengunjung diminta untuk tidak mengganggu mereka.

Selain kera, terdapat juga kelelawar besar yang hidup di sekitar pura. Keberadaan hewan-hewan ini memperkuat citra sakral dan unik dari Pura Alas Kedaton.

Berdasarkan buku Warisan Budaya Bali, Ni Made Suryani, 2020:112, Pura Alas Kedaton memiliki empat pintu masuk dari empat arah yang mengarah ke bagian tengah pura, membuatnya memiliki tata letak yang berbeda dari pura-pura lainnya di Bali.

Sejarah Pura Alas Kedaton tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga erat kaitannya dengan mitos dan keindahan alam.

Dibangun oleh Mpu Kuturan pada abad ke-11, pura ini memiliki ciri khas berupa kera penjaga, kelelawar, dan keunikan arsitektur yang menghadap ke barat.

Pura Alas Kedaton memiliki nilai sejarah yang tinggi serta menjadi destinasi wisata spiritual yang menarik.

Mitos-mitos tentang kera dan batu pusaka turut memperkuat daya tarik Pura Alas Kedaton. Keindahan alamnya yang dikelilingi hutan tropis membuat pura ini menjadi tempat yang ideal untuk menikmati suasana tenang dan damai.

Sejarah Pura Alas Kedaton, mitos-mitosnya, serta pesona keindahan alamnya menjadikannya salah satu destinasi wisata unik dan sakral di Bali yang layak untuk dikunjungi. (Anggie)

Baca Juga: Sejarah Pura Meru yang Terbesar di Pulau Lombok