Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Blambangan, Tempat untuk Ibadah Umat Hindu di Banyuwangi
17 Desember 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pura Blambangan letaknya berada di desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Terdapat cerita sejarah Pura Blambangan yang merupakan tempat ibadah umat Hindu di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ngaturang Penganyar Ke Pura Agung Blambangan, (2017), dalam situs bimashindu.kemenag.go.id, Pura Agung Blambangan awalnya merupakan situs Umpak Songo, peninggalan zaman kerajaan Blambangan.
Pura Blambangan kemudian pindah ke tempat yang sekarang. Pura ini dapat menampung sekitar seribu umat hindu untuk berdoa. Pura Blambangan juga merupakan pura terbesar diantara 92 buah pura di Kabupaten Banyuwangi.
Sejarah Pura Blambangan
Sejarah Pura Blambangan memiliki maknanya tersebut. Pura ini merupakan tempat ibadah umat Hindu di Banyuwangi . Kota Banyuwangi ini memiliki julukan The Sunrise of Java yang memiliki banyak potensi wisata alam.
Mengutip dari Pengkinian Konstruksi Joglo Tanpa Empat Saka Guru Studi Kasus: Pendopo Pura Agung Blambangan Banyuwangi, oleh Christophorus, et al, (200:2022), dalam situs atrium.ukdw.ac.id, Pura Blambangan merupakan pura terbesar kedua di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Pura Agung Blambangan yang berada di Banyuwangi ini diresmikan pada 27 Juni 1980 tepatnya pada hari raya Kuningan. Umat melakukan doa bersama dalam perayaan Kuningan di Pura Blambangan yang luas lahannya yaitu satu hektar.
Selain menjadi sebuah tempat peribadatan bagi umat hindu yang sakral, Pura Agung Blambangan ini juga merupakan situs sejarah pura yang daya tariknya adalah dari keindahan arsitekturnya.
Secara harfiah, Blambangan memiliki arti kerajaan dengan rakyat yang cukup banyak. Blambangan berasal dari kata bala yang berarti rakyat, dan ombo berarti besar atau banyak, maka jadilah Blambangan.
Dalam naskah Bujangga Manik yang berasal dari abad ke-15 atau awal abad ke-16, disebutkan sebuah lokasi bernama Balungbungan yang terletak di ujung timur Jawa Timur dan merupakan tempat ziarah bagi umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Blambangan baru disebutkan dalam beberapa serat yang dituliskan pada abad ke-18, masa sedang berlangsung kekuasaan yang kuat antara Mataram Islam dan Belanda di kawasan Jawa Tengah.
Pendopo Sabha Swagata Blambangan merupakan salah satu saksi sejarah di Kota Banyuwangi. Bangunan ini berfungsi sebagai kompleks rumah dinas untuk Bupati Banyuwangi.
Sabha dalam bahasa Sanskerta berarti terpandang, sementara Swagata memiliki arti selamat datang. Pendopo dibangun pada tahun 1771 di masa kolonial Belanda yang berbentuk Joglo.
Demikianlah sejarah Pura Blambangan yang merupakan tempat ibadah umat Hindu di Banyuwangi. Pura Blambangan sering dikunjungi banyak umat Hindu di Banyuwangi. (IF)