Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Goa Giri Putri yang perlu Diketahui
16 Desember 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terletak di kawasan perbukitan yang tenang, pura ini tidak hanya menjadi tempat ibadah yang sakral bagi umat Hindu, tetapi juga menyimpan cerita tentang perjalanan panjang tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat.
Sejarah Pura Goa Giri Putri
Dikutip dari laman isi-dpc.ac.id, sejarah Pura Goa Giri Putri mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Bali, khususnya di Pulau Nusa Penida.
Pura ini terletak di Dusun Karangsari, Desa Pakraman Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dan menjadi salah satu pura Kahyangan Jagat yang memiliki keunikan tersendiri.
Sejak zaman prasejarah, goa-goa di Bali sering digunakan sebagai tempat perlindungan dari ancaman alam, seperti binatang buas, cuaca ekstrem, dan bahaya lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, goa juga dimanfaatkan sebagai tempat bertapa untuk memohon anugerah dari para dewata.
Dalam goa, terdapat elemen-elemen alami seperti aliran sungai, stalaktit, stalagmit, dan keberadaan kelelawar, yang semakin menambah aura sakral di tempat ini.
Dalam ajaran Hindu, nama "Giri Putri" memiliki makna simbolis. "Giri" berarti gunung atau bukit, sementara "putri" melambangkan sifat keibuan atau kewanitaan sebagai manifestasi kekuatan Tuhan.
Goa Giri Putri dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Hyang Giri Putri, salah satu sakti dari Siwa, yang menjadi perwujudan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Sebagai salah satu goa terbesar di Nusa Penida, pura ini juga menjadi pusat upacara keagamaan, seperti Karya Agung Mamungkah Ngenteg Linggih, yang terakhir kali dilaksanakan pada 25 Oktober 2007.
ADVERTISEMENT
Piodalan di Pura Goa Giri Putri diadakan setiap tahun pada Purnama Kadasa, menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk melakukan tirtayatra dan memohon keberkahan.
Saat mengunjungi Nusa Penida, umat Hindu biasanya menjadikan Pura Goa Giri Putri sebagai salah satu dari tiga tujuan utama, bersama Pura Pucak Mundi dan Dalem Ped.
Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Bali tetap menjaga nilai-nilai spiritualnya meski kehidupan modern semakin berkembang.
Sejarah Pura Goa Giri Putri tidak hanya menggambarkan perkembangan peradaban manusia di Bali, tetapi juga melambangkan harmoni abadi antara tradisi leluhur dan kepercayaan Hindu yang terus diwariskan hingga saat ini. (DANI)
Baca juga: Sejarah dan Tokoh Perjanjian Roem Royen