Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Luhur Giri dan Keunikan di Baliknya
18 Desember 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pura ini menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam yang masih terjaga hingga kini.
Keindahan alam yang menyelimutinya memberikan nuansa sakral yang memikat, menjadikan pura ini tidak hanya sebagai tempat ibadah umat Hindu, tetapi juga sebagai bukti kekayaan tradisi yang terus diwariskan lintas generasi.
Sejarah Pura Luhur Giri
Dikutip dari laman stahnmpukuturan.ac.id, sejarah Pura Luhur Giri di Banyuwangi tidak hanya mencakup tradisi keagamaan, tetapi juga menyimpan berbagai kisah dan makna yang mendalam.
Di sekitar kawasan pura ini terdapat situs Kawitan, berupa tumpukan batu bata besar yang diyakini sebagai bahan material yang digunakan untuk membangun candi-candi pada masa kerajaan Kediri hingga Majapahit.
Batu bata ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah yang penting bagi masyarakat setempat, dan menjadi simbol dari warisan budaya yang masih dihormati hingga kini.
ADVERTISEMENT
Setiap 210 hari sekali, umat Hindu di Pura Luhur Giri menggelar upacara Pager Wesi, yang bertujuan untuk melindungi ilmu pengetahuan dan menangkis ancaman raksasa yang diturunkan oleh para dewa.
Upacara ini mencakup berbagai prosesi, di antaranya Palemahan, yang melibatkan kegiatan membuang sesaji ke tanah agar dimakan oleh Betarakala, simbol kekuatan alam.
Selain itu, ada pula prosesi Pawongan, yang merupakan ungkapan syukur kepada Dewa atas ilmu pengetahuan yang diberikan kepada umat manusia.
Selama upacara ini, umat Hindu juga melakukan penyucian benda-benda keramat dengan air yang diambil dari tujuh mata air berbeda, yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.
Di balik tradisi yang mendalam, ada pula cerita mistis yang berkembang di masyarakat Banyuwangi, khususnya di kawasan Alas Purwo. Cerita ini berkisah tentang orang-orang yang sakit setelah mengambil batu bata dari situs Kawitan.
ADVERTISEMENT
Setelah berobat kepada orang berilmu, mereka disarankan untuk mengembalikan batu bata tersebut ke tempat semula.
Setelah dilakukan, orang-orang yang sakit tersebut akhirnya sembuh. Kisah ini semakin menegaskan pentingnya menjaga dan menghormati situs-situs suci yang ada di sekitar Pura Luhur Giri.
Sejarah Pura Luhur Giri terus hidup dalam tradisi dan cerita mistis yang mengikat masyarakat Banyuwangi dengan nilai-nilai spiritual yang kuat. (DANI)
Baca juga: Sejarah Pura Andakasa dan Fakta Uniknya