Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Mangkunegaran sebagai Kediaman Adipati Mangkunegara
16 Juli 2024 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Pura Mangkunegaran sudah tertulis panjang sejak pertengahan abad ke-18 dan merupakan simbol penting dalam sejarah dan budaya Jawa.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas tentang sejarah Pura Mangkunegaran dalam buku Sejarah Permuseuman di Indonesia oleh Agus Aris
Sejarah Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran adalah salah satu keraton di Kota Surakarta , Jawa Tengah, yang berfungsi sebagai kediaman resmi para Adipati Mangkunegara dari Kadipaten Mangkunegaran.
Pendirian keraton ini bermula pada pertengahan abad ke-18, di mana Kerajaan Mataram Islam mengalami perpecahan yang diakibatkan oleh konflik internal dan campur tangan VOC.
Perpecahan ini menghasilkan dua kerajaan besar, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, berdasarkan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Ketika itu, Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, masih melakukan perlawanan terhadap kekuasaan VOC dan Kasunanan Surakarta.
Pada tahun 1757, Perjanjian Salatiga disepakati yang memberikan Raden Mas Said wilayah tersendiri yang kemudian dikenal sebagai Kadipaten Mangkunegaran. Ia diangkat menjadi Adipati dengan gelar Mangkunegara I.
ADVERTISEMENT
Sebagai pusat pemerintahan dan kediaman resmi Adipati Mangkunegara, Pura Mangkunegaran didirikan. Pura ini tidak hanya berfungsi sebagai istana tetapi juga sebagai pusat kegiatan budaya, politik, dan ekonomi Kadipaten Mangkunegaran.
Pura Mangkunegaran dibangun dengan gaya arsitektur Jawa klasik yang dipengaruhi oleh budaya Eropa. Kompleks istana ini meliputi beberapa bangunan utama seperti Pendopo Ageng (aula besar), Pringgitan (ruang pertemuan), Dalem Ageng (kediaman pribadi Adipati), dan taman-taman yang indah.
Pura Mangkunegaran menjadi pusat kegiatan budaya Jawa, termasuk seni tari, musik gamelan, dan upacara tradisional. Istana ini juga menjadi tempat penyimpanan berbagai artefak bersejarah dan benda-benda seni yang berharga.
Setelah Indonesia merdeka, Pura Mangkunegaran tetap berfungsi sebagai pusat budaya dan simbol kebanggaan masyarakat Surakarta. Adipati Mangkunegara terus memelihara tradisi dan adat istiadat Jawa, serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pura Mangkunegaran menjadi salah satu tujuan wisata budaya utama di Surakarta. Pengunjung dapat menjelajahi kompleks istana, melihat koleksi seni dan artefak, serta menyaksikan pertunjukan seni tradisional Jawa.