Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Respon Australia terhadap Kemerdekaan Indonesia
3 September 2023 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Respon Australia terhadap kemerdekaan Indonesia merupakan sejarah yang sudah selayaknya diingat oleh generasi bangsa.
ADVERTISEMENT
Respon Australia terhadap kemerdekaan Indonesia tidak selalu segera positif. Awalnya, pemerintah Australia kurang antusias dalam menghadapi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Mereka bahkan tidak segera memberikan perhatian besar terhadap peristiwa tersebut.
Namun, perhatian pemerintah Australia mulai berubah ketika muncul desakan dari rakyat Australia. Untuk mengetahui cerita secara lengkap tentang hubungan kedua negara ini, simak penjelasan di bawah ini.
Cerita Sejarah Respon Australia terhadap Kemerdekaan Indonesia
Dalam buku Sejarah Indonesia dan Dunia setelah 1945 yang ditulis oleh Dr. Darwati M.Pd, rakyat Australia meminta pemerintah mereka, terutama Partai Buruh yang berkuasa pada saat itu, untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, beberapa kelompok di Australia, seperti buruh pelabuhan dalam Waterside Workers Federations of Australia (WWF), secara terang-terangan menyatakan dukungannya dengan cara mogok kerja dan memboikot kapal-kapal Belanda di pelabuhan Australia pada September 1945.
ADVERTISEMENT
Meskipun terbagi antara desakan dari Partai Buruh yang mendukung kemerdekaan Indonesia dan desakan dari Partai Liberal yang lebih hati-hati, pemerintah Australia akhirnya mulai mengambil sikap dengan hati-hati untuk menjaga hubungan baik dengan Belanda yang merupakan sekutu.
Mereka bahkan terpaksa menangkap beberapa pendukung kemerdekaan Indonesia di Australia yang kemudian dilepaskan dan memicu kemarahan Belanda.
Pemerintah Australia juga menghadapi permintaan dari Belanda untuk mengirim militer Australia ke Indonesia untuk memperkuat militer Sekutu selama pertempuran di Surabaya pada akhir Oktober 1945.
Hal tersebut menyebabkan ketidakpastian dalam sikap Australia, yang ingin menjaga keseimbangan antara dukungan untuk kemerdekaan Indonesia dan kewajibannya terhadap sekutu mereka.
Selama periode ini, Australia juga sangat memperhatikan siapa yang memimpin Indonesia. Mereka ingin memastikan bahwa pemimpin Indonesia bukanlah orang yang terlalu kiri atau kolaborator Jepang.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat sikap Australia tampak ambigu bagi orang Indonesia pada saat itu. Pada akhirnya, sikap Australia terhadap kemerdekaan Indonesia terlihat kompleks dan terbagi antara desakan internal dan kewajiban internasional.
Mereka harus mengambil sikap hati-hati untuk menjaga hubungan baik dengan Belanda sebagai sekutu mereka, sambil mempertimbangkan aspirasi kemerdekaan Indonesia.
Karena hal ini merupakan diplomasi yang memerlukan pertimbangan matang dan pemahaman terhadap dinamika politik pada saat itu. (DAI)