Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Revolusi Hijau Lengkap dengan Dampak dan Latar Belakangnya
25 April 2023 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Revolusi hijau merupakan salah satu bukti adanya kemajuan dalam bidang pertanian yang membawa perubahan besar. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Revolusi Hijau, mari kita simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Revolusi Hijau beserta Latar Belakangnya
Bidang pertanian merupakan salah satu penopang utama hidup masyarakat sejak dahulu sampai saat ini. Namun, sebelum adanya Revolusi Hijau, pertanian masih terdapat berbagai macam kesulitan dalam pengembangannya.
Apa itu Revolusi Hijau? Definisi Revolusi Hijau dibahas dalam buku berjudul Sejarah Pertanian yang disusun oleh Tobias Lanslor, Mikael Eskelner, Martin Bakers (2019).
Dikutip dari dalam buku tersebut bahwa Revolusi Hijau, atau Revolusi Pertanian Ketiga adalah serangkaian inisiatif transfer teknologi penelitian yang terjadi antara tahun 1950 dan akhir 1960-an. Ketika revolusi ini berlangsung, terjadi berbagai peningkatan produksi pertanian di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang.
Norman Borlaug dikenal sebagai Bapak Revolusi Hijau dan menerima penghargaan berupa hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1970, Norman Borlaug berjasa dalam menyelamatkan lebih dari satu miliar orang dari kelaparan.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Norman Borlaug melakukan pendekatan dasar berupa pengembangan varietas biji-bijian sereal unggul perluasan infrastruktur irigasi, modernisasi teknik manajemen, distribusi benih hibridisasi, pupuk sintetis, dan pestisida kepada petani.
Adanya Revolusi Hijau ini rupanya memiliki latar belakang dan tujuan tersendiri. Pembahasan tersebut dijelaskan dalam buku berjudul Explore Sejarah Indonesia Jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII yang disusun oleh Dr. Abdurakhman, S.S., M.Hum.; Arif Pradono, S.S., M.I.Kom., Friska Indah Kartika, S.Hum. (2019: 239).
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa adanya Revolusi Hijau memberi dampak cara bercocok tanam dan pertanian dari tradisional berkembang menjadi cara bercocok tanam dan pertanian modern. Tujuan adanya Revolusi Hijau ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penelitian dan eksperimen bibit unggul.
ADVERTISEMENT
Latar belakang adanya Revolusi Hijau adalah hancurnya lahan pertanian akibat Perang Dunia I dan II. tak hanya itu, Revolusi Hijau juga dilatarbelakangi oleh adanya pertambahan penduduk sehingga menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan dan kebutuhan lahan tidur.
Selain memberikan dampak positif terhadap negara-negara di dunia, Revolusi Hijau rupanya juga memberikan pengaruh positif terhadap produksi pangan di Indonesia. Daerah-daerah yang sebelumnya memiliki jumlah produksi pertanian yang terbatas, dapat menikmati hasil yang lebih baik.
Kekurangan bahan pangan berhasil diatasi sehingga Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 1988. Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil bertahan saat mengalami krisis ekonomi berkat kekuatan sektor pertanian.
Namun, selain memiliki dampak positif, Revolusi Hijau juga memiliki dampak negatif yaitu adanya kesenjangan ekonomi akibat pengalihan hak milik atas tanah dengan jual beli. Hal ini membuat petani miskin tidak memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai sejarah Revolusi Hijau beserta dampak dan latar belakangnya dapat Anda ketahui sebagai penambah wawasan yang bermanfaat bagi Anda. (DAP)