Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Sablon dan Perkembangannya hingga Saat Ini
23 Oktober 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sablon menjadi populer karena sering dijadikan pilihan dalam desain custom kaos. Namun, sebenarnya sablon sudah ada sejak zaman dahulu.
Mengutip situs smknpringapus.sch.id, sablon adalah teknik cetak yang menghasilkan gambar visual dengan menggunakan film sebagai master screen pada proses pencetakan.
Sejarah Sablon
Mengutip buku Cetak Sablon dalam karya Seni Grafis, Sigit Purnomo Adi, (2022: 5), sejarah sablon sablon bukan berasal dari Indonesia. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda “Schablon”, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “Silk Screen”.
Sejarah Sablon di Asia
Pada abad ke-17, Jepang mengembangkan teknik sablon untuk mencetak pola pada kimono. Langkah ini diambil untuk mengatasi tingginya biaya pembuatan motif kimono yang dilukis secara manual.
Yujensai Miyasaki dan Zisueko adalah dua tokoh yang berperan penting dalam perkembangan sablon di Jepang. Perkembangan teknik sablon mengalami pasang surut, hingga pada tahun 1907, cetak saring mengalami peningkatan yang signifikan di industri cetak.
ADVERTISEMENT
Sejarah Sablon di Eropa
Setelah sablon berkembang pesat di Asia, Joseph Swan memperkenalkannya di Eropa dengan mendirikan usaha di bidang sablon. Hak paten untuk teknik ini didapatkan oleh Samuel Simmon pada 1 Juli 1907.
Samual menggunakan kain kassa sebagai pola dalam mencetak. Inovasi ini meningkatkan efisiensi dalam proses sablon dan membuka peluang untuk produksi massal.
Sejarah Sablon di Amerika
Setelah berkembang di Inggris, teknik sablon mulai masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1924 dengan munculnya metode silk screen printing.
Pada tahun 1946, Mc Kornikc dan Penney menciptakan mesin khusus yang dirancang untuk proses cetak sablon.
Selanjutnya, pada tahun 1960, seorang pengusaha dan seniman asal Amerika bernama Michael Vasilantone menciptakan mesin sablon rotary yang mampu mencetak dalam beberapa warna. Inovasi ini memperluas aplikasi teknik sablon dalam berbagai media.
ADVERTISEMENT
Teknik sablon di Indonesia diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Awalnya, sablon digunakan untuk mencetak poster dan spanduk untuk keperluan propaganda, kemudian berkembang menjadi motif pada kain.
Demikian pembahasan seputar sejarah sablon. Teknik sablon yang digunakan sekarang telah melibatkan berbagai teknologi modern sehingga menjadi pilihan utama dalam industri tekstil. (nabila)