Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Sepak Bola Masuk ke Indonesia dan Perkembangannya hingga Kini
5 Maret 2025 22:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Sepak bola di Indonesia, Universitas STEKOM, dalam situs p2k.stekom.ac.id, olahraga sepak bola dimainkan pada semua tingkatan, dari anak-anak, laki-laki, muda hingga setengah baya.
Masyarakat di Indonesia lebih mengenal istilah sepak bola dengan hanya sebutan “bola” saja. Ini kurang tepat menyebutkan kata bola yang sebenarnya merupakan sebuah benda bulat yang dipakai sebagai alat olahraga atau permainan.
Sejarah Sepak Bola Masuk ke Indonesia dan Perkembangannya hingga Kini
Liga sepak bola Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an. Dikutip dari Sepak bola di Indonesia, Universitas STEKOM, dalam situs p2k.stekom.ac.id, pada tahun 1930 didirikan juga liga oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Yogyakarta.
Sepak bola diperkenalkan dan masuk ke Indonesia pada tahun 1914, saat masih berada di bawah penjajahan Belanda. Pada awalnya, olahraga ini hanya dimainkan oleh warga Belanda di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
Sebelum tahun 1979, kompetisi sepak bola nasional di Indonesia masih bersifat amatir dan lebih dikenal dengan sebutan "Perserikatan".
Pada musim 1979-1980, Liga Sepak Bola Utama (Galatama) mulai diperkenalkan. Namun, kompetisi Perserikatan dan Galatama tetap berlangsung secara terpisah.
Galatama adalah sebuah kompetisi sepak bola semi-profesional. Kompetisi ini di dalamnya terdiri dari divisi tunggal, kecuali musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi.
Galatama menjadi salah satu pioneer kompetisi semi-professional dan profesional di Asia selain Liga Hong Kong.
Pada tahun 1994, PSSI menyatukan kompetisi Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia, mengkombinasikan fanatisme dari Perserikatan dengan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia.
Lalu, selanjutnya pada tahun 2008, Liga Super Indonesia diselenggarakan oleh PSSI sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi tingkat teratas.
ADVERTISEMENT
PSSI mengambil alih pengawasan Liga Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia setelah kongres luar biasa pada 17 Maret 2013, yang kemudian digabungkan menjadi satu liga pada tahun 2014.
Dinamika politik dalam sepak bola Indonesia masih berlanjut, meskipun belum lama sejak Liga Primer Indonesia digabungkan dengan Liga Super Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membekukan PSSI, tepatnya pada tanggal 17 April 2015. Menpora melakukan hal tersebut dengan alasan PSSI tidak mematuhi peraturan olahraga nasional. Akibat intervensi tersebut, PSSI dibekukan oleh FIFA.
Satu tahun kemudian, Menpora mencabut sanksi yang dikenakan pada PSSI. FIFA kemudian mencabut sanksi untuk Indonesia pada 13 Mei 2016, setelah menerima laporan bahwa Menpora telah membatalkan surat pembekuan aktivitas PSSI.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, terjadi perubahan nama kompetisi sepak bola profesional tertinggi di Indonesia, dari Liga Super Indonesia (ISL) menjadi Liga 1, yang dipimpin oleh Edy Rahmayadi sebagai ketua PSSI baru.
Liga 1 (Indonesia) akan diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia Baru. Sepak bola Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Informasi terbaru dalam peringkat baru FIFA, Indonesia berhasil melampaui Malaysia dan menempati posisi ketiga terbaik di kawasan Asia Tenggara. Demikian sejarah sepak bola masuk ke Indonesia dan perkembangannya hingga kini. (IF)