Konten dari Pengguna

Sejarah Situs Batu Bedil, Pusat Ritual Keagamaan Masyarakat Prasejarah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2025 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Situs Batu Bedi, Foto: Pexels/Ahmet Kerem Burak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Situs Batu Bedi, Foto: Pexels/Ahmet Kerem Burak
ADVERTISEMENT
Situs Batu Bedil, Tanggamus ini merupakan salah satu situs sejarah peninggalan masa Prasejarah di Lampung. Dalam sejarah Situs Batu Bedil, tempat ini merupakan pusat ritual keagamaan oleh masyarakat prasejarah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Menguak Situs Batu Bedil Bersama Mahasiswa Prodi SPI Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, (2021), dalam situs adab.radenintan.ac.id, Situs Batu Bedil ini berada di tepi jalan utama.
Lokasi tepatnya Situs Batu Bedil yaitu di Desa Batu Bedil Hilir, kecamatan pulau panggung Kabupaten Tanggamus. Letak geografis situs yang diyakini oleh para arkeolog sebagai peninggalan dari era Megalitikum ini berada pada koordinat 05o 18' 07,4" LS dan 104o 40' 59,0" BT.

Sejarah Situs Batu Bedil, Pusat Ritual Keagamaan Masyarakat Prasejarah

Ilustrasi Sejarah Situs Batu Bedi, Foto: Pexels/Baidou Ahmed
Sejarah Situs Batu Bedil bermuasal dari nama Batu Bedil itu sendiri, yang konon adalah berasal dari berbagai fenomena aneh yang dirasakan oleh warga setempat.
Dikutip dari situs adab.radenintan.ac.id, dahulu masyarakat sering kali melihat adanya sinar yang terang di malam hari dan juga suara ledakan atau tembakan dari area sekitar lokasi Situs ini.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya warga setempat mulai membuka area ini dan ditemukan sebuah batu-batuan yang kemudian dinamakan dengan batu bedil, yang dalam artian beberapa bahasa adalah senapan atau tembak.
Mengutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, pada Situs ini terdapat sebuah menhir berukuran besar dan tinggi yang oleh masyarakat setempat dinamakan dengan “Batu Bedil”.
Menhir Batu Bedil ini memiliki ukuran lebar ± 109 cm dan tinggi ± 220 cm, selain “Batu bedil” pada lokasi tersebut juga banyak ditemukan batu-batu tegak, lumpang batu, altar batu/dolmen, dan batu bergores.
Situs Batu Bedil diperkirakan sudah ada sejak era Megalitikum, sekitar 2000 hingga 3000 tahun yang lalu. Area ini dipercaya sebagai pusat upacara keagamaan oleh masyarakat prasejarah, di mana batu-batu besar digunakan untuk pemujaan terhadap leluhur.
ADVERTISEMENT
Dalam situs adab.radenintan.ac.id, dijelaskan bahwa di dalam komplek Situs Batu Bedil ini setidaknya ada empat buah batu peninggalan masa lampau yang menjadi daya tarik utama dari Situs ini.
Batu peninggalan tersebut yaitu pertama adalah Prasasti Batu Bedil yang didalamnya terdapat tulisan mantra-mantra dalam ajaran agama budha.
Lalu, batu yang kedua adalah Batu Gajah dan Batu Kerbau yang sesuai namanya mirip seperti kerbau, batu ini diperkirakan adalah peninggalan dari masa Hindu karena bentuknya yang merupakan hewan-hewan yang disucikan dalam agama Hindu.
Batu yang ketiga yaitu Menhir Batu Bedil itu sendiri yang menjadi asal muasal nama dari situs ini yang diperkirakan merupakan peninggalan masa Prasejarah.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Situs Batu Bedil yang merupakan pusat ritual keagamaan oleh masyarakat prasejarah. Situs-situs bersejarah yang berasal dari masa lalu nusantara adalah bagian dari identitas bangsa. (IF)
ADVERTISEMENT