Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Situs Bumi Alit Kabuyutan di Kabupaten Bandung
16 Januari 2025 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Situs Bumi Alit Kabuyutan terletak di perbatasan Desa Lebakwangi dan Batukarut Kabupaten Bandung atau kurang lebih 11 km ke arah timur dari Soreang.
Dalam area Situs Bumi Alit Kabuyutan yang luasnya sekitar 1.662 meter persegi, terdapat beberapa pepohonan besar dan kecil yang umurnya telah ratusan tahun, seperti beringin, kiara, dan macam-macam tanaman obat-obatan.
Sejarah Situs Bumi Alit Kabuyutan
Dikutip dari situs etheses.uinsgd.ac.id, dalam sejarah Situs Bumi Alit Kabuyutan, situs ini adalah salah satu peninggalan atau situs yang berupa bumi atau rumah adat sunda yang pada umumnya sama seperti rumah-rumah orang Sunda dulu.
Bumi Alit (rumah kecil) didominasi dengan warna putih dan bahan bangunan yang terbuat dari bambu dan kayu. Bumi Alit ini digunakan sebagai tempat menyimpan perkakas atau alat perang, di antaranya keris, kujang, gobang, tumbak, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Situs Bumi Alit Kabuyutan, bangunan lain yang ada di area Bumi Alit adalah Bale Panglawungan yang digunakan masyarakat untuk berkumpul dan bermusyawarah bersama.
Bale ini juga digunakan sebagai tempat utama untuk melaksanakan kegiatan tradisi-tradisi yang ada di Lebakwangi Batukarut. Area luar dari bale ini digunakan untuk memandikan benda pusaka lain, yaitu Gamelan Embah Bandong.
Nama situs ini dikenal dengan sebutan Bumi Alit Kabuyutan yang artinya adalah rumah kecil peninggalan leluhur.
Meski telah ditetapkan menjadi cagar budaya sejak tahun 1993, keberadaan Situs Bumi Alit Kabuyutan hingga kini belum banyak diketahui masyarakat, baik secara fisik ataupun makna dan nilai-nilainya.
Padahal situs berupa rumah adat tersebut menjadi salah satu warisan berharga dari nenek moyang yang sarat dengan kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Disebutkan bahwa situs tersebut luasnya lebih dari 1.662 meter persegi tetapi area itu menyusut karena semakin banyak yang mendirikan pemukiman di dekat area tersebut.
Oleh sebab itu, masyarakat memutuskan untuk memagari secara permanen area Situs Bumi Alit Kabuyutan agar areanya tidak semakin berkurang lagi.
Rumat adat Bumi Alit Kabuyutan adalah tempat yang sangat dijaga keberadaannya meski rumah adat itu tidak ditempati dan tidak sembarang orang dapat memasukinya.
Sejarah Situs Bumi Alit Kabuyutan menjadi pengingat akan kekayaan tradisi dan identitas budaya masyarakat Sunda. Hingga kini, warisan tersebut terus dirawat sebagai bukti kebesaran leluhur dan sumber inspirasi bagi generasi mendatang. (Mey)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 12:19 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini