Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Situs Manusia Purba Sangiran yang Unik dan Menarik
27 Desember 2023 23:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Situs Manusia Purba Sangiran bermula dari banyaknya penemuan benda-benda purbakala di daerah tersebut. Tempat ini menjadi sangat bersejarah karena ditemukannya Homo erectus.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah oleh J. Sumardianta, dkk., pencarian manusia purba di Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-19. Pada 1889, Van Rietschoten menemukan fosil manusia Wadjak I di Wajak (Tulungagung).
Terdapat Situs Manusia Purba Sangiran yang menyimpan sejarah menarik. Bagaimana kisahnya?
Sejarah Situs Manusia Purba Sangiran
Situs Manusia Purba Sangiran berada di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Situs ini mempunyai luas 59,21 km2 dan dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Penelitian di Situs Manusia Purba Sangiran dilakukan pertama kali oleh P.E.C Schemulling pada 1864. Fosil pertama yang ditemukan adalah fosil vertebrata. Tempat ini kemudian juga didatangi Eugene Dubois pada 1895, namun ia tidak menemukan apa pun.
Beberapa waktu kemudian, Von Koenigswald menemukan berbagai peralatan manusia purba dengan berbekal peta geologi karya L.J.C van Es pada 1932.
ADVERTISEMENT
Koenigswald menemukan seribu alat sederhana yang terbuat dari kalsedon dengan fungsi memotong, melancipi, serta menyerut tombak kayu.
Lalu, pada 1936, penduduk menyerahkan fosil rahang kanan manusia purba pada Koenigswald yang kemudian diberi kode S1 sebagai temuan fosil manusia purba pertama. Sejak itu, sampai 1941, Koenigswald berhasil menemukan fosil Homo erectus.
Ditemukannya fosil Homo erectus di Situs Sangiran menjadi tahap penting bagi sejarah manusia. Pasalnya, dari situlah Situs Manusia Purba Sangiran menjadi populer dan ditetapkan sebagai Warisan Dunia pada 1996.
Tak hanya itu, lapisan batuan Sangiran juga memperlihatkan proses evolusi lingkungan yang sangat panjang. Mulai dari formasi Kalibeng dari akhir Pliosen yang dilanjutkan formasi Pucangan dari Pleistosen Bawah.
Selain itu, ada pula formasi Kabuh dari Pleistosen Tengah, formasi Notopuro dari Pleistosen Atas, sampai berbagai endapan teras Resen.
ADVERTISEMENT
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Situs Manusia Purba Sangiran yang menarik dan terkenal di dunia.(LAU)