Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Situs Ndalem Pojok di Kediri, Jawa Timur
18 Januari 2025 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Situs ini berupa lahan dengan rumah Jawa tua yang berlokasi di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Dikutip dari situs repository.stipram.ac.id, Desa Pojok adalah salah satu desa tertua di Indonesia.
Sejarah Situs Ndalem Pojok
Dikutip dari situs sidita.disbudpar.jatimprov.go.id, dalam sejarah Situs Ndalem Pojok, situs ini adalah area bersejarah yang menjadi saksi perjalanan hidup Presiden Soekarno di masa kecil.
Situs ini berupa rumah tradisional Jawa yang dibangun oleh Raden Mas Panji Soemohatmodjo sekitar tahun 1850.
Setelah berakhirnya Perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, RMP Soemohatmodjo hijrah dari keraton ke wilayah lereng Gunung Kelud dan mendirikan rumah yang sampai saat ini dikenal sebagai Ndalem Pojok.
Hubungan Soekarno dengan Ndalem Pojok bermula ketika masih kecil saat dia bernama Koesno. Di Ndalem Pojok inilah Koesno kecil dirawat dan diganti namanya menjadi Soekarno.
ADVERTISEMENT
Pada usia 2 tahun, Koesno sering sakit-sakitan. Ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, membawa Koesno ke Ndalem Pojok untuk diobati oleh RM Soemosewojo, putra RMP Soemohatmodjo.
Dalam sejarah Situs Ndalem Pojok diketahui bahwa setelah diobati dan diangkat sebagai anak oleh RM Soemosewojo, nama Koesno diganti menjadi Soekarno.
Ruang tamu Ndalem Pojok merupakan saksi tempat berdiskusinya Soekarno dengan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, HOS. Tjokroaminoto, dan RMP. Sosrokartono tentang nasib bangsa ke depannya.
Area sekitar rumah turut meninggalkan cerita sebagai lokasi bagaimana Soekarno kecil menempa diri dengan berlatih berpidato dan berorasi di bawah pohon beringin tua serta tekun membaca di kamar, hingga merenung di bawah pohon tepi sungai tak jauh dari Ndalem Pojok.
Situs ini juga menjadi saksi bisu kisah cinta antara Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, orang tua Soekarno.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan RM Soemosewojo, Raden Soekemi berhasil meminang Ida Ayu, yang merupakan keturunan bangsawan Bali, dengan menggunakan bunga kantil yang dipetik dari halaman Ndalem Pojok.
Dengan sejarah Situs Ndalem Pojok, saat ini, situs ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang menyimpan banyak kisah masa kecil Bung Karno. (Mey)