Konten dari Pengguna

Sejarah Taman Ismail Marzuki yang Masih Banyak Dikunjungi Hingga Sekarang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Desember 2023 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Sejarah Taman Ismail Marzuki. Sumber : Creative Vix/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Sejarah Taman Ismail Marzuki. Sumber : Creative Vix/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sejarah Taman Ismail Marzuki tidak lepas dari perkembangan kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Taman ini juga sebagai bentuk mengenang jasa komposer Ismail Marzuki dan berlokasi di salah satu sudut Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pahami sejarah singkatnya dalam pembahasan berikut!

Sejarah Taman Ismail Marzuki

Ilustrasi : Sejarah Taman Ismail Marzuki. Sumber : Asif Methar/Pexels.com
Pusat Data dan Analisa Tempo menjelaskan dalam buku berjudul Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Wajah Baru Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki diresmikan pada 10 November 1968, dari mulai peresmian hingga sekarang taman ini sudah melalui beberapa kali perubahan.
Adapun sejarah pendirian Taman Ismail Marzuki bermula pada tahun 1862, kala itu Raden Saleh, seorang pelukis, menghibahkan sebagian pekarangan rumah yang beralamat di kawasan Cikini untuk dijadikan sebagai kebun binatang serta taman.
Kemudian di tahun 1862, resmi dibuka Planten En Dierentuin atau Tanaman dan Kebun Binatang Batavia dan kebun binatang ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1949, Planten En Dierentuin diganti namanya menjadi Kebun Binatang Cikini dan tahun 1961 lokasi kebun binatang pindah ke Ragunan. Selanjutnya, lahan kebun binatang di Cikini dijadikan taman publik dan menjadi pusat dari Kesenian Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada 10 November 1961 yang kala itu dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin berhasil meresmikan Pusat Kesenian Jakarta dan diberi nama Taman Ismail Marzuki.
Dalam pembuatan pusat kesenian tersebut yang bertugas sebagai arsitek adalah Ir. Wastu Pragantha Zhong atau Pak Tjong.
Ali Sadikin juga menunjuk tujuh orang seniman menjadi formatur Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), yaitu Asrul Sani, Mochtar Lubis, Rudi Pringadi, Usmar Ismail, D Djajakusuma, Zulharman Said, serta Gajus Siagian.
Mereka memiliki tugas mengelola Pusat Kesenian Jakarta dan membuat kegiatan seni yang bisa dipertontonkan kepada khalayak ramai.
Nama Ismail Marzuki diambil dari nama seorang komposer dan seniman yang berasal dari Betawi dan beliau sudah menciptakan lebih dari 200 lagu.
ADVERTISEMENT
Beliau juga menciptakan lagu-lagu perjuangan bangsa, contohnya Nyiur Melambai, Berkibarlah Benderaku, Sepasang Mata Bola, dan Halo-Halo Bandung.
Ismail Marzuki telah mendapatkan anugerah gelar pahlawan nasional resmi dan diumumkan pada 10 November 2004 silam. Atas perjuangan yang Ismail Marzuki dedikasikan untuk bangsa Indonesia, namanya dikenang menjadi nama taman di Jakarta tersebut.
Itulah sejarah Taman Ismail Marzuki yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (Ek)