Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Tari Pakarena Berasal dari Mana? Ini Jawabannya
5 November 2024 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Pakarena berasal dari Sulawesi Selatan , khususnya di kalangan masyarakat Bugis-Makassar. Tarian ini memiliki sejarah panjang dan merupakan salah satu warisan budaya yang kaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tari Pakarena terkenal karena gerakannya yang lemah gemulai, melambangkan kelembutan dan ketaatan.
Dikutip dari buku Budaya dan Tradisi Sulawesi Selatan, Hasanuddin, 2010:55, tarian ini sering ditampilkan pada acara adat dan upacara ritual untuk menghormati leluhur serta sebagai wujud syukur.
Asal Usul Tari Pakarena
Sejarah Tari Pakarena berasal dari legenda yang dipercaya masyarakat setempat.
Berdasarkan buku Sejarah dan Filosofi Tari Nusantara, Rendra P, 2012:120, dijelaskan bahwa tari ini terinspirasi dari kisah makhluk langit yang turun ke bumi untuk mengajarkan gerakan tari kepada manusia.
Gerakan-gerakan ini mengandung nilai filosofis, mengajarkan manusia untuk hidup harmonis dengan alam.
Tari Pakarena berasal dari kata "karena" dalam bahasa Makassar yang berarti "bermain." Meski secara harfiah artinya “bermain,” tarian ini memiliki makna yang lebih mendalam, yakni sebagai sarana komunikasi dengan alam gaib.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Budaya Makassar dan Tari Tradisional, Dian Pratama, 2015:78, gerakan-gerakan yang lembut dalam tari ini melambangkan kehidupan yang tenang dan penuh ketenangan.
Makna dan Gerakan dalam Tari Pakarena
Gerakan dalam Tari Pakarena terkesan lembut dan perlahan, mengikuti alunan musik tradisional Sulawesi Selatan yang dimainkan menggunakan gendang dan gong.
Tidak ada gerakan yang agresif atau cepat, hal ini mencerminkan filosofi Bugis-Makassar yang sangat menghargai kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi kehidupan.
Setiap gerakan dalam tari ini dianggap sebagai doa dan simbol dari harapan baik bagi keluarga dan masyarakat.
Bagi masyarakat Bugis-Makassar, Tari Pakarena bukan sekadar seni tari, melainkan warisan budaya yang menggambarkan jati diri mereka. Tari Pakarena berasal dari tradisi yang terus dipertahankan, dan setiap generasi diajarkan untuk melestarikan tarian ini.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Tari Pakarena masih dipertunjukkan pada berbagai acara penting, sebagai simbol kehormatan dan kebanggaan masyarakat Bugis-Makassar.
Upaya melestarikan tari ini terus dilakukan oleh masyarakat lokal dengan mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Tari Pakarena bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga cerminan jati diri dan kekayaan budaya yang patut dijaga agar terus hidup dalam hati masyarakat Sulawesi Selatan. (Iqbal)