Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Tari Pendet Bali, Bentuk Ucapan Selamat Datang untuk Dewa
18 April 2023 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain memiliki keindahan alam yang menawan, Bali juga mempunyai keunikan dan keberagaman budaya. Salah satu keunikan budaya Bali adalah tarian.
ADVERTISEMENT
Tari merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Bali dan sudah tidak bisa dipisahkan. Hampir semua rutinitas di Bali, baik kegiatan adat atau agama, akan melibatkan unsur tari.
Di Bali sendiri ada 10 jenis tarian, dan salah satunya adalah tari pendet. Di artikel kali ini, kita akan membahas sejarah sekaligus kegunaan tari pendet. Jika kamu penasaran, simak sampai habis!
Sejarah dan Fungsi Tari Pendet Bali
Merangkum dari buku Aku dan Indonesia karya M. Isnaini, tari pendet adalah salah satu tarian selamat datang atau tarian penyambutan khas Bali. Tarian ini sangat terkenal dan sering ditampilkan di berbagai acara penyambutan tamu besar.
Dalam pertunjukannya, tari pendet dimainkan oleh lima penari wanita. Mereka semua membawa mangkok atau bokor yang berisi macam-macam bunga sebagai properti menari.
ADVERTISEMENT
Di akhir pertunjukan, para penari menaburkan bunga ke arah penonton dan tamu sebagai ucapan selamat datang. Hal inilah yang menjadi ciri khasnya.
Tarian ini awalnya sebuah tarian tradisional yang menjadi bagian dari upacara piodalan di Pura atau tempat suci keluarga.
Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali dalam menyambut kehadiran para dewa atau dewata yang turun dari kahyangan. Tarian ini sudah menjadi bagian kehidupan spiritual masyarakat Bali.
Dari latar belakang itulah, salah satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi terinspirasi dan mengubah tarian tersebut menjadi tarian selamat datang. Dibantu dengan Ni Ketut Reneng, keduanya berhasil menciptakan tari pendet sebagai tari penyambutan.
Awalnya, tari pendet hanya dibawakan oleh empat penari, lalu tarian ini disempurnakan oleh I Wayang Baratha menjadi lima penari seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Tari pendet dibagi menjadi dua fungsi, yaitu tari pendet sakral dan tari pendet penyambutan. Tari pendet sakral biasa digunakan dalam ritual keagamaan masyarakat Bali.
Sementara tari pendet penyambutan biasa digunakan sebagai hiburan atau tarian penyambutan. Dalam tari pendet penyambutan, keindahan dari segi gerak, busana, dan kecantikan para penari lebih difokuskan.
Itulah dia sejarah dan fungsi tari pendet Bali, semoga informasi yang diberikan bisa menambah ilmu pengetahuan kamu! (RAF)