Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Tugu Jogja Lengkap dengan Keunikannya
29 Desember 2023 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Tugu Jogja merupakan perjalanan tentang pembangunan Tugu Jogja. Seperti namanya, tugu yang berlokasi di Jogja ini merupakan tugu yang dibangun sejak tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.
ADVERTISEMENT
Di balik berdirinya Tugu Jogja ini, terdapat sederet fakta menarik. Salah satunya adalah tugu ini dikenal dengan garis yang bersifat magis karena menghubungkan tiga tempat.
Sejarah Tugu Jogja dan Keunikannya
Jogja atau yang dikenal sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai kota yang wisata. Pasalnya, di kota ini banyak ditemukan bangunan bersejarah dan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Mengutip buku berjudul Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia yang disusun oleh Agung Bawantara, Putu Ebo, Maria Ekaristi (2011: 32), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak di bagian selatan Pulau Jawa.
Pada peta, wilayah ini sepintas seperti bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Jalan Malioboro adalah salah satu jalan yang sangat terkenal di Jogjakarta. Jalan ini dikenal sebagai kawasan pedagang kaki lima yang banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Tak jauh dari Malioboro, terdapat beberapa objek wisata bersejarah, salah satunya adalah Tugu Jogja. Pembangunan tugu ini memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui.
Sejarah Tugu Jogja dimulai pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang merupakan pendiri kraton Yogyakarta. Tugu Jogja ini memiliki keunikan karena disebut memiliki garis yang bersifat magis menghubungkan tiga tempat, antara lain Laut Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi.
Tugu Jogja menggambarkan semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Keberadaan Tugu Jogja juga berfungsi sebagai patokan arah ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I pada waktu itu melakukan meditasi.
Awalnya Tugu Jogja berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas dengan bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar. Tugu ini memiliki bagian puncak yang berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu yang dikenal dengan nama golong gilig ini pada awalnya mencapai 25 meter.
ADVERTISEMENT
Namun setelah bencana alam gempa bumi yang sangat besar pada 1867, Tugu Jogja runtuh sehingga dibangun kembali pada tahun 1889 oleh Belanda. Saat itu, tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti.
Selain itu, terdapat perubahan pada bagian puncak tugu yang tak lagi berbentuk bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Setelah pembangunan kembali tugu ini menjadi lebih rendah, yang semula setinggi 25 meter kini hanya sekitar 10 meter saja.
Demikian pembahasan tentang sejarah Tugu Jogja beserta keunikannya. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang sejarah tugu yang ada di Indonesia. (DAP)