Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Waduk Siman sebagai Warisan yang Bernilai di Kediri
29 Desember 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Waduk Siman menjadi bagian penting dari perjalanan panjang pengelolaan air di Kediri, Jawa Timur. Terletak di Desa Siman, Kecamatan Kepung, waduk ini tidak hanya dikenal sebagai sumber irigasi, tetapi juga warisan lokal bersejarah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman kominfo.jatimprov.go.id, Waduk Siman telah lama menjadi jantung perairan di beberapa kabupaten sekitar Kediri. Umumnya, masyarakat memanfaatkan waduk ini sebagai sumber irigasi sawah, air bersih, hingga tempat wisata.
Karena dikenal multifungsi dan indah, tak sedikit dari masyarakat yang penasaran akan asal-usul pembentukan waduk tersebut. Meski sering dikaitkan dengan hal supranatural, hingga saat ini, sejarah waduk itu masih terdiri dari beragam versi.
Sejarah Waduk Siman
Merangkum berbagai sumber, termasuk YouTube Lereng Kelud Hunter: “Sejarah Asal-usul dan Destinasi Wisata Waduk Siman Kediri yang Melegenda” dan buku “Internalisasi Budaya lokal” (h. 57-60) karya Setiyani et.al, inilah sejarah Waduk Siman.
Versi 1: Sejarah berdasarkan Prasasti Peninggalan
Waduk Siman diperkirakan telah ada sejak zaman Mpu Sindok pada era Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-9. Hal ini didukung oleh adanya Prasasti Harinjing di Desa Siman, yang menunjukkan bahwa bendungan ini sudah ada sejak masa tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di Desa Siman juga ditemukan Prasasti Parada yang diterbitkan oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 856 Saka atau 934 Masehi. Prasasti ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki peran penting dalam sejarah kerajaan pada masa itu.
Lalu, pada masa kolonial Belanda, waduk ini diperkirakan mengalami perbaikan. Meski begitu, Waduk Siman baru diresmikan pada tahun 1972, bersamaan dengan dilakukannya perbaikan waduk untuk meningkatkan ketahanan dan fungsi irigasinya.
Sejak peresmian hingga saat ini, waduk yang terletak di Kediri tersebut berfungsi sebagai irigasi bagi pertanian Kecamatan Kepung dan sekitarnya, tempat wisata alternatif masyarakat setempat, hingga sebagai lokasi ritual Melasti masyarakat Hindu.
Versi 2: Sejarah berdasarkan Internalisasi Budaya Lokal
Waduk Siman dibangun pada tahun 1970-an, tepatnya sekitar tahun 1974, dengan tujuan utama untuk mengairi lahan pertanian di sekitar Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri . Saat itu, pembangunan ini juga dibantu oleh kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
Belanda, yang dulu sempat memerintah wilayah Kediri, turut memberikan bantuan dalam hal membendung air dari Waduk Selorejo yang mengalir melalui Sungai Kunto. Setelahnya, tak ada berita pasti mengenai tanggal atau tahun peresmian waduk ini.
Meski begitu, setelah terbangun secara sempurna, Waduk Siman tak hanya digunakan sebagai sumber irigasi utama, melainkan juga untuk mendukung kebutuhan sosial dan keagamaan yang kerap diadakan oleh masyarakat setempat.
Karena itu, hingga kini, waduk yang sumber airnya berasal dari Bendungan Karangkates dan Waduk Selorejo ini, secara rutin dibersihkan (dikeruk) setiap setahun sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga fungsi dan kelestariannya sebagai warisan lokal.
Demikian ulasan seputar sejarah Waduk Siman sebagai warisan leluhur yang bernilai hingga kini di Kediri. Semoga ulasan tersebut menjadi informasi yang bermanfaat serta menginspirasi para pembaca untuk senantiasa menjaga warisan lokal. (BrenNd)
ADVERTISEMENT