Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Wali Songo dalam Menyiarkan Agama Islam di Pulau Jawa
12 April 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa tidak terlepas dari peran dan sejarah Wali Songo. Kesembilan wali yang tersebar di penjuru Jawa Timur hingga Jawa Barat ini memiliki cara unik dalam mengenalkan agama Islam.
Menurut Farobi dalam bukunya berjudul Sejarah Wali Songo menegaskan bahwa metode dakwah yang diterapkan oleh sembilan wali di Jawa ini cenderung lembut dan damai, sehingga keberadaan Islam tidak menjadi ancaman bagi agama Hindu dan Budha.
Lantas, bagaimana sejarah Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di Jawa? Intip penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Wali Songo
1. Sunan Gunung Djati
Sunan Gunung Djati adalah ulama penyebar agama Islam di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Sunan Gunung Djati juga dikenal sebagai pendiri Kesultanan Banten dengan raja pertama dipegang oleh anaknya, Sultan Maulana Hasanudin.
Sunan Gunung Djati memperoleh ilmu tentang agama Islam langsung dari Mekah. Ia kemudian melanjutkan menimba ilmu di Mesir.
Dalam berdakwah, Sunan Gunung Djati mendirikan suatu pesantren di Cirebon untuk menyebarkan agama Islam pada penduduk setempat. Adapun gelar yang didapat ini karena area dakwahnya berada di wilayah pegunungan.
ADVERTISEMENT
2. Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi diketahui berasal dari Maghribi, Afrika Utara. Beliau mendapat gelar Sunan Gresik karena menyebarkan agama Islam di sekitar Gresik.
Sunan Gresik dikenal sebagai gurunya paru wali sembilan. Sunan Gresik menyebarkan agama Islam sekitar abad 14 dan tempat berlabuhnya adalah di wilayah Leran, Gresik.
Di sisi lain, Gresik menjadi salah satu wilayah kekuasaan Majapahit saat itu. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Sunan Gresik.
Sunan Gresik melakukan dakwah sembari berdagang, menjadi tabib, dan pendidikan pesantren. Akibat ketekunannya, cara dakwah Sunan Gresik ini pun menarik hati masyarakat sekitar.
3. Sunan Ampel
Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Beliau menyebarkan agama Islam di wilayah Ampel Denta, Surabaya. Sejumlah muridnya adalah Sunan Bonang, Sunan Giri, serta Sunan Drajat.
Sunan Ampel menyebarkan agama Islam dengan mendirikan masjid Ampel yang dijaga oleh Mbah Soleh.
Dalam berdakwah, Sunan Ampel menerapkan akulturasi budaya dengan mempraktikkan budaya lain dan mengonsepnya sesuai ajaran Islam. Hal ini tentu menarik perhatian masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
4. Sunan Bonang
Sunan Bonang memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim. Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan ibunya adalah Dewi Condrowati. Sunan Bonang menyebarkan agama Islam di sekitar wilayah Tuban.
Sama dengan ayahnya, Sunan Bonang juga menyebarkan agama Islam dengan metode akulturasi budaya. Beliau memanfaatkan wayang serta gamelan yang mengisahkan cerita keislaman, sehingga mudah diserap oleh masyarakat.
Dari lagu-lagu yang diciptakan, terdapat selipan dua kalimat syahadat. Oleh sebab itu, musik ini disebut dengan sekaten.
5. Sunan Giri
Sunan Giri memiliki nama asli Raden Ishak. Beliau diamanahi Sunan Ampel untuk menyebarkan Islam di wilayah Blambangan.
Sunan Giri mendirikan suatu pesantren di area Giri dan mengajarkan agama Islam di wilayah tersebut. Dari pengalamannya ini, beliau mengirimkan banyak pendakwah ke berbagai penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
6. Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan saudara dari Sunan Bonang, yaitu putra dari Sunan Ampel. Beliau memiliki nama asli Raden Qasim. Sunan Drajat dikenal sebagai ulama yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di wilayah Lamongan. Wilayah pertamanya adalah daerah pesisir, yaitu Desa Jelak yang mayoritas masyarakatnya adalah penganut agama Hindu-Budha.
Dalam menyebarkan agama Islam, beliau mendirikan suatu mushola. Selain itu, Sunan Drajat juga membangun wilayah baru yang dinamakan Drajat.
7. Sunan Muria
Sunan Muria memiliki nama asli Raden Umar Said. Sunan Muria menyebarkan agama Islam di wilayah pedesaan Jawa Tengah.
Sunan Muria menyebarkan agama Islam dengan bergaul bersama masyarakat setempat. Cara ini disebut sebagai topo ngeli.
Dalam berdakwah, Sunan Muria terus menyebar di wilayah pedesaan hingga tiba di Gunung Muria. Lalu beliau mendirikan masjid dan sebuah pesantren.
Bukan hanya itu, Sunan Muria juga memanfaatkan kesenian tradisional, seperti wayang, tembang Jawa, dan gamelan untuk berdakwah.
ADVERTISEMENT
8. Sunan Kudus
Sunan Kudus memiliki nama asli Ja'far Shadiq. Beliau menyebarkan agama Islam di area Kudus. Dahulunya, Sunan Kudus merupakan panglima perang yang menggantikan ayahnya.
Ketika itu, masyarakat Kudus banyak yang belum memeluk agama, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi beliau dalam berdakwah.
Beliau berdakwah dengan lembut dan mendekati masyarakat, sehingga ajarannya pun diterima oleh masyarakat setempat.
9. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Sahid. Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai seorang seniman handal, baik seni suara, lukis, musik, hingga busana.
Oleh sebab itu, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dengan memanfaatkan apa yang dikuasainya. Beliau menggunakan cerita wayang dengan memodifikasinya sesuai dengan ajaran Islam.
Nah, itulah sejumlah informasi seputar sejarah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Kamu juga bisa berziarah ke makamnya, karena hingga saat ini selalu ramai oleh para peziarah.
[ENF]
ADVERTISEMENT