Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Wukuf di Padang Arafah dan Esensinya Menurut Ajaran Islam
16 Juni 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wukuf di Padang Arafah merupakan salah satu rukun haji dalam ajaran Islam. Berdasarkan kondisi itu, jelas bahwa sejarah wukuf di Padang Arafah pun tentu mempunyai kaitan dengan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Padang Arafah adalah gunung di Arab Saudi yang menjadi tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah sekian tahun terpisah. Pemerintah Arab Saudi menandakan lokasi pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa itu dengan tugu yang terbuat dari beton.
Sejarah Wukuf di Padang Arafah
Mengutip dari buku Sejarah Ibadah, El-Fikri (2014: 95), ketika melaksanakan ibadah haji, Rasulullah Saw didatangi seseorang dari suku Nejd dan bertanya:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hadis tersebut, jelas bahwa wukuf di Padang Arafah adalah ajaran Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw. Selain merupakan tempat wukuf, padang di Arab Saudi tersebut juga merupakan tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa.
Namun, ketika Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu di Padang Arafah, belum ada ibadah haji. Jadi, fakta yang lebih tepat mengenai sejarah wukuf di Arafah adalah menilik hadis Rasulullah Saw sebagai nabi dan rasul Allah Swt. yang terakhir. Wallahu a’lam bishawab.
Esensi Wukuf Menurut Ajaran Islam
Wukuf di Padang Arafah menurut ajaran Islam adalah salah satu rukun haji sehingga tidak boleh ditinggalkan. Jika seorang muslim meninggalkan wukuf di Padang Arafah, hajinya tidak sah.
Jika melihat kondisi itu, jelas bahwa setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji harus alias wajib melakukan wukuf di Padang Arafah. Layaknya ibadah dalam ajaran Islam, wukuf ketika haji juga memiliki esensi yang penting.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku yang sama, El-Fikri (2014: 95) menjelaskan bahwa wukuf artinya berhenti atau berdiam diri. Maksudnya adalah merenungi kehidupan dan segala hal yang telah diciptakan oleh Allah Swt.
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah wukuf di Padang Arafah mempunyai kaitan dengan ajaran Islam. Ajaran tersebut bahkan telah disampaikan oleh nabi dan rasul Allah Swt. yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam bishawab. (AA)