Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa Ketua PPKI dan Bagaimana Proses Pembentukan Badan Ini? Ini Jawabannya
26 Oktober 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selepas dibubarkannya BPUPKI, kemudian dibuatlah organisasi baru, yakni PPKI . Organisasi PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan perlu melanjutkan dasar pembentuk negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah, peran PPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia sangat penting. Peran ini tentu saja harus meneruskan ‘pekerjaan’ BPUPKI dalam membuat landasan negara.
Siapa Ketua PPKI?
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk tanggal 7 Agustus 1945. Kemudian dalam pembentukannya, diputuskan bahwa PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno .
Proses pembentukan badan PPKI ini, terangkum dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Volume 6, Marwati Djoenoed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1984:77-81). Berikut ulasan pembentukan PPKI yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dibentuknya PPKI dan Dibubarkannya BPUPKI
Hasil sidang BPUPKI, pada 29 Juli-1 Juni, menimbulkan perbedaan di antara golongan tua dan golongan muda. Sebetulnya, kedua golongan menginginkan kemerdekaan harus dilakukan segera.
Namun, terdapat perbedaan pendapat dalam cara melaksanakan Proklamasi itu sendiri. Golongan tua, sesuai perhitungan politiknya berpendapat bahwa jika tetap bekerja sama dengan Jepang, Indonesia bisa merdeka tanpa pertumpahan darah.
ADVERTISEMENT
Para golongan tua ini menggantungkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada rapat Dökuritsu Junbi lnkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Seperti disebutkan di atas, badan itu dibentuk pada 7 Agustus 1945.
Peresmian pembentukan PPKI, sesuai dengan keputusan Jenderal Besar Terauchi, Panglima Tentara Umum Selatan, yang merupakan pemimpin semua tentara Jepang di Asia Tenggara.
Syarat yang Diberikan Jepang untuk PPKI
Anggota PPKI diizinkan melakukan kegiatannya menurut pendapat dan kesanggupan bangsa Indonesia sendiri; tetapi diwajibkan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Setelah diumumkannya pembentukan PPKI tanggal 7 Agustus 1945, maka pada saat yang sama, Dōkuritsu Junbi Cōsakai (BPUPKI) dianggap bubar.
Kepada para anggota PPKI, Gunseikan Mayor Jenderal Yamamoto mengucapkan rasa terima kasihnya.
Beliau juga menegaskan kepada anggota PPKI, bahwa kedudukannya dalam PPKI itu tidak dipilih oleh pejabat di lingkungan Tentara Keenambelas saja. Jenderal Besar Terauchi juga mengakuinya sebagai penguasa perang tertinggi di seluruh Asia Tenggara.
Penentuan Anggota dan Ketua PPKI
Untuk pengangkatan anggota PPKI, Jenderal Besar Terauchi memanggil tiga tokoh Pergerakan Nasional, terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, ketiganya berangkat ke Markas Besar Terauchi yang ada di Dalat (Vietnam Selatan).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan di Dalat, tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Besar Terauchi menyampaikan kepada ketiga pemimpin tersebut bahwa Pemerintah Kemaharajaan telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Untuk melaksanakannya telah dibentuklah PPKI. Pelaksanaannya akan segera dilakukan usai persiapannya selesai. Wilayah Indonesia akan meliputi bekas wilayah Hindia Belanda secara menyeluruh.
Pelaksanaannya memang mungkin tidak bisa sekaligus untuk seluruh Indonesia, tetapi bagian demi bagian sesuai kondisi masing-masing wilayah.
Dua puluh satu anggota telah dipilih, tidak hanya terbatas pada wakil-wakil dari Jawa yang ada di bawah pemerintahan Tentara Keenambelas, tetapi juga dari berbagai pulau.
Ke-21 anggota PPKI dari berbagai wilayah, yakni 12 wakil dari Jawa, 3 wakil dari Sumatra, 2 dari Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Sunda Kecil (Nusa Tenggara),1 dari Maluku, dan 1 dari golongan penduduk Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Kemudian, yang ditunjuk sebagai ketua dalam PPKI ialah Ir. Soekarno. Sementara Drs. Moh. Hatta ditunjuk sebagai wakilnya.
Kemudian sebagai penasehat ditunjuk Mr. Ahmad Subardjo. Kemudian oleh orang Indonesia sendiri anggota PPKI ditambah dengan enam orang lagi, tanpa seijin pihak Jepang.
Anggota-anggota itu adalah Ki Hadjar Dewantara, Wiranatakusumah, Sayuti Melik, Mr. Kasman Singodimedjo, Ahmad Subardjo, dan Iwa Kusumasumantri.
Dalam perjalanan pulangnya rombongan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno itu, kemudian mendengar kabar bahwa 2 wilayah Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) telah dijatuhi bom oleh sekutu.
Maka dari itu, para anggota PPKI semakin didesak untuk menyatakan proklamasi. (BrenF)
ADVERTISEMENT