Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa Pemimpin Pemberontakan RMS? Ini Sosoknya
10 April 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemimpin pemberontakan RMS yaitu Dr. Christian Steven Soumokil, seorang keturunan Ambon .
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Membongkar Konspirasi di Balik Konflik Maluku oleh Samuel Waileruny, konflik yang terjadi di Maluku sejak 19 Januari 1999 terjadi selama beberapa tahun. Dampak dari konflik tersebut adalah penderitaan serta kematian banyak orang hingga pelanggaran HAM.
Lantas, siapa sosok Dr. Christian Steven Soumokil yang merupakan pemimpin pemberontakan?
Siapa Pemimpin Pemberontakan RMS?
Christian Robert Steven Soumokil merupakan pemimpin pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Sosoknya lahir pada 13 Oktober 1905 di Surabaya dan menjadi keturunan Ambon.
Pendidikan Soumokil sempat dijalani di Universitas Leiden dan berhasil lulus pada 1934. Satu tahun setelahnya, ia kembali ke tanah air untuk menjadi pejabat hukum kolonial.
Pada 1942 saat Indonesia mulai diduduki Jepang, Soumokil pernah ditangkap untuk dibawa ke Thailand. Pasalnya, Soumokil dipandang tetap setia pada Jepang walupun tengah terdesak.
ADVERTISEMENT
Soumokil menghabiskan tiga tahun dalam penjara dan bebas pada 1945, usah Jepang mengakui kekalahan dalam Perang Pasifik. Sayangnya, Soumokil trus memberi dukungan pada Belanda serta enggan mendukung revolusi Indonesia.
Sosoknya kemudian menjadi federalis serta menduduki jabatan hukum Belanda di Indonesia. Akibat menolak untuk mendukung pemerintahan Indonesia, Soumokil bertekad melakukan pemberontakan pada 25 April 1950 bersama RMS.
Tentunya pemberontakan tersebut membuat pemerintah Indonesia berupaya memberi perlawanan demi keutuhan negara. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengirim APRIS dilengkapi Operasi Malam.
Pasukan tersebut tersebar di berbagai daerah yang telah diduduki RMS. APRIS secara perlahan berhasil menguasai daerah-daerah tersebut. Pada akhirnya, Soumokil ditangkap serta menjalani pengadilan di Mahkamah Militer Luar Biasa, Jakarta pada 12 Desember 1963.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani serangkaian pengadilan, Soumokil dinyatakan bersalah dan menjadi dalang dari pemberontakan RMS. Hasilnya memutuskan bahwa Soumokil harus mendapat hukuman mati.
Keputusan tersebut segera direalisasikan pada 12 April 1966 ketika Soumokil menerima eksekusi secara ditembak di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu .
Nah itu dia sekilas pembahasan sosok pemimpin pemberontakan RMS yang berhasil ditumpas pemerintah.(LAU)