Siapa yang Memfasilitasi Sidang-sidang BPUPKI? Ini Jawabannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 23:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siapa yang memfasilitasi sidang-sidang bpupki. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siapa yang memfasilitasi sidang-sidang bpupki. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk sebuah badan yang disebut Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat BPUPKI. Oleh karena itu, jawaban siapa yang memfasilitasi sidang-sidang BPUPKI perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, tujuan Jepang membentuk BPUPKI adalah untuk memenuhi janji kemerdekaan yang dijanjikan Jepang kepada Indonesia.
Selama masa aktifnya, BPUPKI telah menyelenggarakan sidang sebanyak dua kali. Pada artikel ini, akan menjelaskan jawaban siapa yang memfasilitasi sidang-sidang BPUPKI.

Siapa yang Memfasilitasi Sidang-sidang BPUPKI?

Ilustrasi siapa yang memfasilitasi sidang-sidang bpupki. Sumber: pixabay
Sidang-sidang BPUPKI difasilitasi oleh tokoh bernama Laksamana Tadashi Maeda atau biasa dipanggil Laksamana Maeda yang merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.
Perwira tinggi yang bernama lengkap Laksamana Muda Tadashi Maeda ini lahir di kota Kagoshima, Jepang, 3 Maret 1898.
Sidang-sidang BPUPKI berjalan secara bertahap serta penuh dengan semangat musyawarah untuk melengkapi goresan sejarah bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para peserta sidang BPUPKI juga ditunjuk dengan cara yang adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan juga atas dasar integritas hingga rekam jejak di dalam konstituensi masing-masing.
BPUPKI sendiri dilantik oleh Letnan Jenderal Kumakichi Harada, panglima tentara ke-16 Jepang di wilayah Jakarta, pada tanggal 28 Mei 1945.
Sehari setelah pelantikan, pada tanggal 29 Mei 1945, sidang pertama BPUPKI dimulai yang membahas mengenai pokok pembicaraan dasar negara Indonesia.
Sebelum ditugaskan ke Indonesia, Laksamana Maeda pernah melaksanakan tugas sebagai Staf Khusus Seksi Urusan Eropa. Laksamana Maeda dipercaya untuk mengurusi hal-hal terkait dengan Jerman.
Kemudian Laksmana Maeda ditunjuk sebagai ajudan untuk Laksamana Sonosuke Kobayashi. Di tahun 1940 ditunjuk menjadi Atase untuk Belanda. Ditahun yang sama pula, Laksamana Maeda juga ditugaskan ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nama Laksamana Maeda begitu terkenal dikalangan masyarakat Indonesia karena mempunyai peran yang cukup penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
Laksmana Maeda memberi dukungan kemerdekaan Indonesia dengan meminjamkan rumah dinasnya untuk dijadikan tempat berkumpul para pejuang Indonesia dalam merencanakan kemerdekaan Indonesia supaya tidak dicurigai oleh Jepang.
Laksamana Maeda menghargai perjuangan pejuang dari Indonesia untuk Merdeka dan menjamin keselamatan Soekarno dan Mohammad Hatta pada saat itu.
Setelah Indonesia Merdeka, Laksamana Maeda diadili di Mahkamah Militer Jepang karena telah membantu Indonesia hingga merdeka. Sidang tersebut jatuh putusan bahwa Laksamana Maeda tidak bersalah dan berhak bebas.
Ketika sudah bebas, beliau memutuskan untuk menjadi rakyat biasa meski hidup miskin.
Demikian penjelasan jawaban siapa yang memfasilitasi sidang-sidang BPUPKI. (ARH)
ADVERTISEMENT