Konten dari Pengguna

Siapa yang Menjual Rempah-Rempah ke Orang Eropa? Ini Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Februari 2024 21:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siapa yang menjual rempah-rempah ke orang eropa. Sumber: Anay Chitre/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siapa yang menjual rempah-rempah ke orang eropa. Sumber: Anay Chitre/pexels.com
ADVERTISEMENT
Siapa yang menjual rempah-rempah ke orang Eropa? Pada dasarnya, sebelum bangsa Eropa melakukan pelayaran ke Nusantara untuk mencari rempah-rempah, telah terdapat negara lain yang lebih dulu menjualnya kepada negara-negara di Eropa.
ADVERTISEMENT
Pamungkas dan Azmi dalam Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Edukatif dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia Masa Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa mengutarakan bahwa Konstantinopel adalah kota yang menjadi pusat perdagangan di Asia dan juga menjual rempah-rempah untuk bangsa Eropa.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai siapa yang menjual rempah-rempah ke orang Eropa, ketahui penjelasannya di artikel ini.

Negara yang Menjual Rempah-Rempah ke Bangsa Eropa

Ilustrasi siapa yang menjual rempah-rempah ke orang eropa. Sumber: Mareefe/pexels.com
Rempah-rempah adalah salah satu komoditas utama dalam perdagangan jalur laut di Eropa. Saat itu, bangsa Eropa belum melakukan penjelajahan samudra untuk mencari rempah-rempah. Sebab, telah terdapat negara lain yang menjual rempah-rempah untuk bangsa Eropa.
Lantas, siapa yang menjual rempah-rempah ke orang Eropa? Jadi, Konstantinopel adalah kota yang menyediakan rempah-rempah untuk masyarakat Eropa kala itu.
ADVERTISEMENT
Kota yang kini bernama Istanbul, Turki tersebut adalah pusat perdagangan di kawasan Asia sekaligus Eropa Timur. Rempah-rempah yang terdapat di Konstantinopel berasal dari beberapa wilayah, seperti dari pedagang Arab, China, dan India.
Kondisi tersebut didukung oleh letak Konstantinopel yang strategis, yakni di persimpangan rute perdagangan darat antara Eropa serta Asia. Selain itu, kota ini juga berada di ujung semenanjung berbentuk segitiga.
Hal ini membuatnya dikelilingi oleh kawasan perairan, seperti Laut Hitam, Mediterania, serta laut ke Afrika. Itulah sebabnya, peradaban Yunani serta Romawi membangun kota ini dan mengembangkannya sebagai pusat perdagangan.
Di sisi lain, orang Arab juga turut membawa rempah-rempah ke Eropa. Hal ini dilakukan melalui Laut Merah ke Aleksandria maupun lewat Teluk Persia ke Pelabuhan Levantine. Selanjutnya, pedagang Venesia menjualnya kepada bangsa Eropa.
ADVERTISEMENT

Penyebab Rempah-Rempah Penting untuk Bangsa Eropa

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, rempah-rempah adalah komoditas utama dalam perdagangan di Eropa. Pasalnya, rempah-rempah ini bukan hanya menguntungkan, tetapi juga berkhasiat.
Masyarakat Eropa memanfaatkan rempah-rempah untuk menghangatkan tubuh di musim dingin, penyedap masakan, pengobatan, hingga parfum. Bahkan, rempah-rempah juga dimanfaatkan untuk mengatasi wabah.
Maka dari itu, setelah Konstantinopel jatuh di tangan Kekaisaran Turki Utsmani dan tidak menyediakan rempah-rempah untuk orang Eropa, bangsa tersebut harus mencarinya sendiri hingga ke Nusantara. Setelah itu, Nusantara menjadi pemasok rempah-rempah untuk Eropa selama ratusan tahun.
Demikian sederet informasi mengenai siapa yang menjual rempah-rempah ke orang Eropa. [ENF]