Sifat Laksamana Malahayati, Pejuang dari Aceh

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2024 22:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sifat laksamana malahayati. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifat laksamana malahayati. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada begitu banyak sifat Laksamana Malahayati yang patut untuk menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari, seperti semangat belajar yang tinggi dan pemberani.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut tentang sifat Laksamana Malahayati beserta kisah menariknya.

Sifat Laksamana Malahayati

Ilustrasi sifat laksamana malahayati. Foto: Pexels
Keumalahayati merupakan sosok legendaris yang berasal dari Aceh. Presiden Joko Widodo pada tahun 2017 bahkan sudah mengesahkan Laksamana Malahayati sebagai pahlawan.
Laksamana Malahayati lahir pada 1 Januari 1950. Dia merupakan bagian dari keluarga Kesultanan Aceh berdasarkan garis keturunan ayah yang bernama Laksamana Mahmud Syah.
Laksamana Malahayati juga mendapatkan pendidikan istana pada masa anak-anak hingga remaja. Dia kemudian melanjutkan pendidikan militer jurusan Angkatan Laut di akademi Baitul Maqdis.
Lalu apa saja sifat Laksamana Malahayati yang patut untuk ditiru? Berikut adalah pembahasannya berdasarkan buku Nasionalisme Generasi Muda karya Desi Ramawati yang menarik diketahui.

1. Semangat Belajar

Seperti dituliskan di penjelasan sebelumnya, Laksamana Malahayati gemar belajar dan bahkan tidak ragu menempuh pendidikan yang tidak biasa demi mewujudkan cita-citanya.
ADVERTISEMENT

2. Gagah Berani

Laksamana Malahayati merasa kalau wanita juga bisa berjuang di medan perang dengan membuat pasukan perang yang terdiri dari wanita janda yang suaminya gugur saat menjalankan tugas sebagai prajurit.

3. Pemimpin yang Hebat

Atas upayanya, Inong Balee yang berarti wanita janda berhasil dibentuk dan Laksamana Malahayati memimpin pasukan tersebut untuk melindungi pelabuhan dagang Aceh.

4. Cinta Tanah Air

Laksamana Malahayati berhadapan dengan kapal Belanda yang masuk ke Aceh pada tahun 1599. Dalam usahanya saat itu juga, Belanda kewalahan karena mendapat serangan dari Inong Balee.

5. Memperjuangkan Emansipasi Wanita

Pada masa itu, eksistensi kaum perempuan belum banyak dilibatkan dalam hal ekonomi, sosial, politik, dan lainnya. Namun karena perjuangannya, pandangan sepihak pada kaum perempuan juga perlahan bergeser.
Laksamana Malahayati terbukti dapat memimpin pasukan perang hingga dapat mengalahkan banyak pasukan bangsa asing. Malahayati bahkan menjadi laksamana perempuan pertama di dunia.
ADVERTISEMENT
Sifat Laksamana Malahayati bahkan mampu membuatnya menduduki jabatan tertinggi di Angkatan Laut Kesultanan Aceh dan hal tersebut patut ditiru oleh generasi muda Indonesia. (SP)