Silsilah Abu Bakar As Siddiq dan Sejarah Kepemimpinannya

Silsilah Abu Bakar As Siddiq. Sumber foto: Pexels/Oleksandr Pidvalnyi

Kisah dan silsilah Abu Bakar As Siddiq merupakan cerita yang penting untuk diketahui. Banyak sifat ketauladanan yang bisa dipetik dari Abu Bakar Assidiq, salah satunya tentang sejarah kepemimpinannya.

Dikutip dari buku 10 Sahabat Rasul Penghuni Surga karya Ariany Syurfah, nama asli Abu Bakar adalah Abdul Ka'bah. Kemudian nama ini diubah Rasuluallah menjadi Abdullah yang berarti hamba Allah dan As Siddiq yang berarti membenarkan.

Silsilah Abu Bakar As Siddiq

Silsilah Abu Bakar As Siddiq. Sumber foto: Pexels/Oleksandr Pidvalnyi

Abu Bakar adalah sebuah gelar yang diberikan oleh Rasullah pada waktu Isra' Mi'raj. Abu Bakar lahir di Makkah pada tahun 573 M dua tahun setelah Nabi Muhammad SAW lahir.

Silsilah dari pihak Ayah Abu Bakar bernama Abu Quhafah bin Usman bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Ta'im bin Murah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib Al-Qurasy At-Tamimi.

Kemudian dari pihak Ibu, silsilah Abu Bakar bernama Salma binti Sakhr atau biasa dipanggil Ummu Khair. Orang tua Abu Bakar berasal dari suku Ta'im. Yang mana suku ini terkenal banyak melahirkan tokoh-tokoh terhormat.

Jika ditarik Abu Bakar dan Nabi Muhammad masih satu keturunan dari garis nenek moyang Murrah.

Kepemimpinan Abu Bakar As Siddiq

Maju atau mundurnya suatu pemerintahan bergantung dari siapa yang memimpin. Sebagai khalifah pertama dalam Khulafaur Rasyidin segala kebijakan yang diambil akan menjadi contoh untuk kepemimpinan generasi selanjutnya.

Berikut beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Abu Bakar dalam masa kepemimpinannya.

Penataan Birokrasi Pemerintahan

Dalam urusan birokrasi pemerintahan, Abu Bakar masih meneruskan sistem pemerintahan Rasulullah. yaitu dengan menggunakan sistem pemerintahan sentralisasi.

Semua kewenangan dan kekuasaan, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif berada pada satu tangan atau terpusat.

Untuk menyempurnakan kepemimpinan, Abu Bakar mengangkat beberapa sahabat untuk membantu menjalankan pemerintahan. Misalnya dengan mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai Debuti, yang mana bertugas sebagai pengurus kesekretariatan negara, dan lain sebagainya.

Kepemimpinan Abu Bakar

Setelah dipilih sebagai Khalifah oleh kaum Anshor dan Muhajirin, Abu Bakar mengungkapkan beberapa kebijakan strategi di dalam pidatonya. Diantaranya; Abu Bakar meminta kepada para sahabat agar membantu dan mendukung pemerintahannya jika ia berlaku baik sebagai pemimpin.

Namun, jika bersalah ia meminta untuk diluruskan dan dibenarkan bukan dicela atau dibicarakan di belakang. Dalam kepemimpinannya Abu Bakar selalu melindungi orang-orang yang lemah.

Prinsip dari Abu Bakar adalah orang yang lemah adalah orang yang kuat dan orang yang kuat adalah orang yang lemah. Maksudnya adalah ketika kuat jangan berbuat semena-mena pada orang yang dianggap lemah.

Itulah sislsilah Abu Bakar As Siddiq dan kepemimpinannya yang bisa dijadikan cotoh atau teladan. (DAI)